JAKARTA, KOMPAS.TV - Peneliti Politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati menilai, kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merubah istilah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta sebagai upaya untuk meraih empati masyarakat kelas bawah.
"Penggantian nomenklatur dari rumah sakit ke rumah sehat ini kan upaya Pak Anies untuk bisa meraih empati dari masyarakat kelas bawah," kata Wasisto kepada awak media, Jumat (5/8/2022).
Baca Juga: Anies Ubah Istilah RSUD Jadi Rumah Sehat Untuk Jakarta, Belum Berlaku untuk RS Swasta
Karena, jelas Wasisto, selama ini, akses ke rumah sakit kerap menciptakan semacam gap cultural atau kesenjangan di mana yang bisa mengakses kebanyakan masyarakat dengan kelas ekonomi menegah ke atas.
"Tapi, masyarakat kelas bawah belum tentu," imbuhnya.
Wasisto menilai, upaya ini sebagai langkah mengurangi perspektif dimana rumah sakit hanya untuk masyarakat kelas menegah atas.
"Sehingga diberi labelnya rumah sehat itu sebagai bagian dari upaya Pak Anies untuk bisa menarik simpati atau empati akar rumput," kata dia.
Namun, kebijakan ini dinilainya belum cukup untuk dijual pada saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang jika Anies akan mencalonkan diri.
Menurut Wasisto, perlu sesuatu yang lebih besar dilakukan Anies Baswedan pada sisa masa jabatannya ini sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"(Pergantian istilah ini) lebih pada meninggalkan memorabiality politik sih ya," ungkap Wasisto.
Baca Juga: Kritik Anies Ubah Istilah RSUD Menjadi Rumah Sehat, Ketua DPRD: Setop Bikin Kebijakan Ngawur
Terlebih, lanjut Wasisto, setelah lengser pada Oktober 2022 mendatang, masih tersisa dua tahun hingga Pilpres 2024 digelar.
Hal ini menyebabkan Anies tidak lagi memiliki panggung usai tidak lagi memimpin Jakarta sehingga peninggalan menjadi penting.
"Makanya dengan memanfaatkan basis masyarakat yang ada, terutama kelas bawah, Pak Anies masih bisa mencoba untuk memperkuat kharismanya untuk bisa tetap dikenang," ujar dia.
Sebelumnya diberitakan KOMPAS.TV, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencanangkan penjenamaan (pemberian merek atau branding-red) nama rumah sakit umum daerah (RSUD) menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta.
Mengapa penjenamaan ini dilakukan, jelas Anies, karena selama ini rumah sakit berorientasi pada kuratif dan rahabilitatif sehingga yang datang ke rumah sakit hanya orang yang sakit dengan tujuan untuk sembuh.
"Datanglah ke rumah sakit untuk sembuh, untuk sembuh itu harus sakit dulu, sehingga tempat ini menjadi tempat orang sakit," kata Anies.
Baca Juga: Anies Ganti Istilah RSUD Jadi Rumah Sehat untuk Jakarta, Ini Perbedaannya
Namun, semenjak pandemi Covid-19, lanjut Anies, menjaga kesehatan menjadi aspek penting. Karena itulah, ia ingin peran rumah sakit bertambah.
"Aspek apa? Aspek promotif, aspek preventif, jadi datang ke rumah sehat untuk menjadi sehat dan lebih sehat," kata Anies.
Di rumah sehat ini, warga bisa datang untuk melakukan medical check up sampai persoalan gizi, konsultasi, dan lain-lain.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.