JAKARTA, KOMPAS.TV - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memutuskan monkey pox atau virus cacar monyet sebagai darurat kesehatan global.
Direktur Jendral WHO Tedros Adhanom Gebreyesus dalam sambutan tertulisnya diikuti di Jakarta, Minggu (24/7/2022), mencatat sebulan yang lalu ada 3.040 kasus cacar monyet dari 47 negara telah dilaporkan ke WHO.
Hingga kini, wabah terus berkembang hingga mencapai 16.000 kasus dilaporkan dari 75 negara, dan terdapat lima orang meninggal dunia.
Pakar menyebut saat ini memang perlu kewaspadaan nasional terhadap penularan virus cacar monyet.
"Kita perlu meningkatkan kewaspadaan nasional terhadap kemungkinan penularan antara negara dari penyakit monkey pox ini," ujar mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama dikutip dari Antara.
Menurut Tjandra ada empat aspek yang ditunjukkan dalam istilah darurat kesehatan global yang diputuskan WHO.
Baca Juga: Kemenkes: Indonesia Belum Ada Kasus Cacar Monyet, Waspada di Pintu Masuk Kedatangan Luar Negeri
Pertama, harus secara formal dideklarasikan oleh WHO, ke dua merupakan kejadian luar biasa, ke tiga, menimbulkan risiko kesehatan masyarakat karena penularan antar bangsa.
Adapun poin empat, situasi tersebut memerlukan koordinasi penanganan secara internasional.
Melansir laman semarangkota.go.id, hingga saat ini, belum ada pengobatan untuk virus cacar monyet.
Penyakit ini umumnya hanya menimbulkan gejala ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya dalam 2–4 minggu.
Beberapa gejala cacar monyet yang harus diwaspadai adalah:
Baca Juga: Cacar Monyet Ditetapkan sebagai Darurat Kesehatan Global oleh WHO, Menular Lewat Apa?
Meski jarang, penyakit ini tetap dapat menimbulkan komplikasi yang berpotensi tinggi menyerang anak-anak, orang dengan daya tahan tubuh lemah, orang yang belum mendapatkan vaksinasi, serta orang yang tinggal di negara endemis atau daerah dengan sanitasi buruk.
Penderita cacar monyet perlu mendapatkan perawatan di ruang isolasi untuk mendapatkan pemantauan dari dokter dan mencegah penyebaran penyakit.
Hal utama yang perlu diperhatikan untuk mencegah penularan cacar monyet adalah menghindari kontak langsung dengan hewan primata dan pengerat, seperti monyet dan tupai, atau orang-orang yang sedang terinfeksi.
Hal ini karena cacar monyet merupakan penyakit zoonosis yang ditularkan oleh virus ke manusia dari hewan seperti monyet dan hewan pengerat (rodent).
Baca Juga: Telah Ditemukan di 70 Negara, WHO: Cacar Monyet jadi Darurat Kesehatan Global
Beberapa langkah pencegahan lain yang bisa dilakukan adalah:
Untuk menghindari penularan dari manusia ke manusia, masyaratkan diharapkan segera melapor ke tenaga kesehatan jika mendapati gejala-gejala cacar monyet.
Sumber : Antara, semarangkota.go.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.