JAKARTA, KOMPAS.TV - Keutamaan orang yang berkurban di Hari Raya Iduladha sangat banyak. Oleh karena itu, apabila mampu, umat Islam disunahkan untuk melaksanakan ibadah kurban.
Kementarian Agama (Kemenag) menetapkan Hari Raya Iduladha jatuh pada Minggu (10/7/2022). Umat Islam yang ingin berkurban mulai bersiap mulai dari memperoleh hewan kurban hingga penyembelihan.
Sementara itu, PP Muhammadiyah menetapkan Hari Raya Iduladha berbeda dengan Kemenag yakni pada Sabtu (9/7/2022).
Ibadah kurban adalah salah satu ibadah pemeluk agama Islam, dengan melakukan penyembelihan hewan ternak untuk dipersembahkan kepada Allah.
Menurut Imam Malik dan Imam al-Syafi’i, hukum berkurban adalah sunah muakad atau sunah yang dikuatkan. Namun Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa hukum berkurban adalah wajib bagi yang mampu dan tidak dalam keadaan safar (bepergian).
Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Tarwiyah Dua Hari Jelang Iduladha, Dilengkapi dengan Sejarah dan Asal-usul
Berikut keutamaan berkurban menurut Rasulullah sebagaimana dilansir dari NU Online, Rabu (6/7/2022).
Berkurban di Hari Raya Iduladha adalah salah satu amalan yang paling disukai Allah SWT sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh al-Tarmidzi, Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
"Aisyah menuturkan dari Rasulullah Shallallâhu Alaihi Wasallam bahwa beliau bersabda: Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam (manusia) pada hari raya Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah dari menyembelih hewan. Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah. Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya," (Hadits Hasan, riwayat al-Tirmidzi: 1413 dan Ibn Majah: 3117)
Orang yang berkurban dan dilaksanakan dengan ikhlas semata-mata demi ridha Allah SWT juga akan diberikan pahala berlipat-lipat. Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
Baca Juga: Cara Bungkus Daging Kurban untuk Cegah Penularan PMK Menurut Pakar
"Bahwasanya para sahabat bertanya kepada Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam: “Apakah kurban-kurban ini? Beliau menjawab: “Sunnah bapak kamu sekalian, Ibrahim ‘alaihissalaam”. . Sahabat bertanya: “Pahala apa yang kami dapatkan darinya? Rasulullah menjawab: “Setiap tetes darah satu kebaikan”.
Keutamaan berkurban lainnya menurut Abul Ala al-Mubarakfuri yakni akan datang pada hari kiamat nanti.
Hewan yang dikurbankan akan mendatangi orang yang menyembelihnya dalam keadaan utuh seperti di dunia, setiap anggotanya tidak ada yang kurang sedikit pun dan semuanya akan menjadi nilai.
Kemudian hewan tersebut digambarkan secara metaforis akan menjadi kendaraan untuk berjalan melewati shirath.
Berkurban juga berarti menghilangkan sikap egoisme, nafsu serakah, dan sifat individual dalam diri seorang Muslim.
Pasalnya, seorang yang berkurban akan menyisakan pendapatannya untuk membeli hewan kurban semata-mata untuk Allah SWT.
Nantinya, hewan kurban itu akan disembeli dan dagingnya akan dibagikan ke muslim lainnya yang selama ini berkekurangan.
Baca Juga: MUI Jateng Haramkan Hewan Kurban dengan PMK Parah
Berkurban di Hari Raya Iduladha juga berarti mengorbankan segalanya (jiwa, harta, dan keluarga) hanya untuk Allah SWT.
Oleh karena itu, pada hakikatnya, yang diterima Allah dari ibadah kurban itu bukanlah daging atau darah hewan yang dikurbankan, melainkan ketakwaan dan ketulusan.
Oleh karena itu, Allah SWT akan memberikan ridhanya bagi mereka yang berkuban tanpa pamrih, ikhlas dan tulus.
Sumber : NU Online
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.