Kompas TV nasional peristiwa

Doa GP Ansor DKI untuk Holywings: Mudah-mudahan Manajemen Taubat, Jangan Sampai Terjadi Lagi

Kompas.tv - 25 Juni 2022, 10:53 WIB
doa-gp-ansor-dki-untuk-holywings-mudah-mudahan-manajemen-taubat-jangan-sampai-terjadi-lagi
GP Ansor enggan disebut konvoi, tapi mujahadah dan doa untuk Holywings (Sumber: Kompas TV)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Edy A. Putra

“Dalam berdoa kita dianjurkan yang baik-baik. Saya belum pernah mendengar doa intimidatif," imbuhya.

Baca Juga: Ini 3 Pasal yang Jerat Pegawai Holywings dalam Kasus Promosi Miras untuk "Muhammad dan Maria"

Alihkan Mujahadah Rutinan di PWNU DKI ke Titik Doa untuk Holywings

Sofyan juga menyebut, sebenarnya tiap Jumat malam ada tahlilan dan mujahadah di kantor PWNU DKI. Namun, karena ada kejadian ini, acara doa itu dialihkan ke beberapa titik. 

"Kebetulan di kantor kami PWNU DKI Jakarta tiap Jumat ada mujahadah, doa, rotibul hadad, tinggal kita alihkan saja (ke Holywings-red)," paparnya. 

Ia berharap Holywings khususnya manajemen, mengakui kejadian ini sebagai kesalahan bersama, bukan menyalahkan promosinya semata. 

“Ini agar menyejukkan umat Islam dan segala perbedaan. Kemudian yang paling penting manajeman tidak menyalahkan promosi saja, tapi yowes (ya sudah, red) ini kesalahan bersama dari manajemen,” imbuhnya. 

Sebagai informasi, GP Ansor tetap melakukan 'konvoi' atau mujahadah dan doa di sejumlah titik yang berdekatan dengan Holywings.

Bahkan, GP Ansor membuat laporan ke Bareskrim Polri terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan Holywings dalam promosi miras gratis untuk pemilik nama Muhammad dan Maria. 

Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto dalam jumpa pers, Jumat (24/6/2022) malam menjelaskan, motif Holywings membuat promo berupa minuman beralkohol gratis untuk pemilik nama Muhammad dan Maria adalah untuk menarik minat pengunjung.

“Tadi kami sampaikan, motif awal mereka membuat konten ini adalah untuk menarik minat para pengunjung terhadap outlet-outlet yang dianggap penjualannya masih di bawah target,” jelasnya dikutip dari Breaking News Kompas TV.

Meski demikian, lanjut Budhi, pihaknya masih akan terus mendalami motif lain penggunaan dua nama tersebut, padahal masih banyak nama lain.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x