"Meski bersentuhan kulit atau terkena air liur si penderita saat kita menolong itu tidak akan tertular. Minimal mengamankan pasien terkena cedera saat kejang,” imbuhnya.
3. Tidak boleh menikah karena menurunkan penyakit epilepsi pada anak
Masih ada anggapan di masyarakat yang melarang penderita epilepsi untuk menikah, karena khawatir keturunannya akan mengalami penyakit serupa.
Kenyataannya, penderita epilepsi tetap boleh menikah.
“Tidak ada larangan apalagi memiliki keturunan. Namun, bagi wanita jika hamil harus dikontrol dokter saraf dan dokter kandungan,” kata dokter Fajar.
Baca Juga: Penderita Epilepsi Boleh Menerima Vaksinasi Covid-19?
4. Gangguan kelistrikan di otak
Saat kejang, penderita epilepsi mengalami kejadian muiatan listrik berlebihan di otak.
Fakta ini dijelaskan oleh dokter spesialis saraf dari RS Sardjito, dr. Atitya Fitri Khairani.
Menurutnya, penting bagi penderita epilepsi untuk rutin minum obat dalam waktu lama karena terjadi gangguan kelistrikan di otak.
“Saat serangan epilepsi, ada kejadian muatan listrik berlebihan di otak. Meski penyakit ini tidak menular, namun membutuhkan pengobatan intensif dan waktu yang panjang,” pungkasnya.
Baca Juga: Epilepsi dan Penanganannya - AYO SEHAT
Sumber : Kompas TV, ugm.ac.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.