JAKARTA, KOMPAS.TV - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merespons adanya varian baru Omicron XE yang disebut 10 kali lebih menular dari varian sebelumnya.
Omicron XE pertama kali terdeteksi di Inggris pada 19 Januari 2022 dan kini menjadi paling dominan bertanggung jawab atas sekitar 86% dari semua kasus Covid-19 baru-baru ini.
Sejauh ini ada lebih dari 600 kasus yang dikonfirmasi di Inggris dan beberapa di Thailand dan Cina.
Selain Omicron XE, Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) telah mengidentifikasi dua rekombinan baru yakni XD dan XF.
Melansir Economic Times, XD menjadi hibrida dari varian Delta dan BA.1 Omicron, sementara XF menjadi kombinasi dari virus Delta Inggris dan virus BA.1.
XD sebagian besar terdeteksi di Prancis, Denmark dan Belgia dan XF sebagian besar terdeteksi di Inggris.
Tingginya penularan Omicorn XE membuat banyak orang khawatir bahwa subvarian baru ini bisa menimbulkan gelombang Covid-19 lagi.
Baca Juga: Soal Covid-19 Varian XE dan XD, Pemerintah Belum Berencana Perketat Aktivitas Masyarakat
Namun WHO mengatakan, hingga saat ini XE masih dipelajari lebih lanjut dan dikategorikan sebagai bagian dari varian Omicron.
Profesor Susan Hopkins, Kepala Penasihat Medis di UKHSA juga mengatakan, terkait penularan Omicron XE masih belum ada studi yang mempelajarinya.
Sumber : Economic Times, Cosmopolitan
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.