JAKARTA, KOMPAS. TV – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyatakan siap menerima politikus senior Partai Gerindra M Taufik dengan tangan terbuka untuk bergabung dengan partai mereka.
Hal ini disampaikan Ketua DPP PKB Bidang Komunikasi dan Informasi Ahmad Iman Sukri, dalam pernyataannya lewat video kepada Kompas TV, Sabtu (2/4/2022).
Iman menyatakan PKB sangat berlapang dada untuk menerima M Taufik yang juga Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta tersebut.
“Kami dari PKB sangat menerima dengan lapang dada,” paparnya.
Baca Juga: Usai Dicopot, Wagub DKI Riza Ungkit Jasa M Taufik Saat Loloskan Pencalonan Jokowi-Ahok
Dia mengatakan, M Taufik meupakan kader Nadhlatul Ulama (NU). Karena itu, ada kecocokan antara PKB dan juga Mantan Ketua KPU DKI Jakarta tersebut.
“Jadi kita ini chemistry-nya sudah sama. Sehingga apabila Pak Taufik benar-benar masuk PKB, kita sangat terbuka. Welcome,” ungkap Iman.
Ia juga yakin masuknya M Taufik ke PKB bakal menambah kekuatan partai yang berdiri pada Juli 1998 tersebut.
Apalagi, M Taufik merupakan sosok politikus yang berpengalaman di Jakarta dan merupakan legislator DPRD DKI Jakarta yang terpilih dari daerah pemilihan Jakarta Utara.
“Justru kami PKB sangat terbantu energinya ketika benar-benar Pak Taufik masuk PKB,” tuturnya.
Baca Juga: Gerindra Copot Taufik Bukan karena Konflik Internal, Posisinya Diganti Rani Mulyani
Isu soal kepindahan Taufik ke PKB memang telah diketahui oleh Iman Sukri. Telah ada rencana pertemuan antara M Taufik dengan para pengurus PKB.
“Memang kami mendengar isuenya bahwa bapak taudik bersilaturahmi dengan PKN. Saya belum tahu persis kapan Pak Taufik mau silaturahmi ke PKB."
Sebelumnya, M Taufik angkat bicara mengenai rencana pencopotan dirinya sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.
Taufik menduga dirinya dicopot dari jabatan Wakil Ketua Dewan oleh Partai Gerindra karena pernah mendoakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi presiden RI.
Baca Juga: M Taufik Mengaku Dicopot dari Wakil Ketua DPRD DKI karena Doakan Anies Jadi Presiden
Taufik mengaku menyampaikan doanya tersebut saat menghadiri acara pelantikan Ketua Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Jaya pada 6 Februari 2022 lalu.
Taufik mengatakan sangat menyayangkan jika benar pemecatan dirinya itu didasarkan karena doa yang pernah ia ucapkan untuk Anies Baswedan.
Terlebih, Anies tidak memiliki afiliasi dengan partai politik manapun.
"Masa doa saja enggak boleh," kata Taufik dikutip dari Kompas.com, pada Jumat (1/4/2022).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.