JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo atau Jokowi buka suara terkait syarat untuk mudik Lebaran tahun ini yang dinilai masyarakat lebih berat ketimbang kegiatan lainnya seperti ajang MotoGP beberapa waktu lalu.
Diketahui, memang ada perbedaan syarat untuk mudik Lebaran dengan menonton ajang MotoGP di Mandalika.
Baca Juga: Jadi Syarat Mudik Lebaran, Warga Serbu Lokasi Vaksinasi Booster
Jokowi memperbolehkan masyarakat untuk mudik dan berwisata di momen Lebaran tahun 2022, namun syaratnya tetap mematuhi protokol kesehatan, serta sudah vaksinasi Covid-19 dosis lengkap dan booster.
Menurut Jokowi, protokol kesehatan dan vaksinasi Covid-19 inilah yang akan menjadi pelindung masyarakat dari Covid-19.
"Tidak masalah, yang paling penting saat mudik kalau berwisata jangan lupa protokol kesehatan," kata Jokowi dalam tayangan video di kanal YouTube Sekretariat Presiden yang dikutip pada Kamis (31/3/2022).
"Utamanya memakai masker dan yang kedua sudah harus vaksin lengkap ditambah booster. Karena ini untuk melindungi kita semua dan menjaga kita semua."
Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Masyarakat yang Berkunjung ke Tempat Wisata saat Mudik Tetap Disiplin Prokes
Lebih lanjut, Jokowi mengungkapkan alasan pemerintah menerapkan syarat harus sudah vaksin lengkap dan booster kepada pemudik.
Sebab, masyarakat yang akan melaksanakan mudik Lebaran tahun ini jumlahnya sangat banyak. Berdasarkan data yang diterimanya, jumlah orang yang akan mudik sekitar 79 juta jiwa.
Jokowi mengatakan angka tersebut bukanlah jumlah yang sedikit. Karena itu, Jokowi meminta masyarakat untuk tidak membandingkan dengan acara lain semisal jumlah penonton MotoGP Mandalika yang hanya 60 ribu orang.
Oleh karenanya, kata Jokowi, persyaratan untuk mudik Lebaran tahun ini berbeda dengan persyaratan untuk menonton MotoGP.
Baca Juga: Kapolri Minta Masyarakat Ikut Vaksin Booster, Diperkirakan 80 Juta Bakal Mudik di Lebaran 2022
Menurut Jokowi, penanganan mudik lebaran harus lebih hati-hati agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19.
"Dari data terakhir yang kita terima, yang ingin mudik kurang lebih 79 juta orang. Ini bukan jumlah yang sedikit," kata mantan Wali Kota Solo itu.
"Jangan dibandingkan dengan acara lain. Misalnya MotoGP yang 60 ribu, enggak bisa dibandingkan dengan 79 juta. Sehingga penanganan harus hati-hati, vaksin lengkap harus dikerjakan, kemudian boosternya terus dikejar."
Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi sebelumnya mengatakan pemerintah memiliki pertimbangan yang jelas dengan mewajibkan vaksinasi booster untuk melaksanakan mudik Lebaran.
Baca Juga: Vaksin Booster Laris Manis Usai Jadi Syarat Perjalanan Mudik
Sebab, kata Nadia, mobilitas masyarakat yang masif pada saat mudik memungkinkan penularan Covid-19 jauh lebih tinggi.
"Maka dari itu vaksinasi booster penting dilakukan untuk membantu mengurangi dampak kesakitan jika tertular Covid-19,'' kata Nadia yang dikutip pada Senin (28/3/2022).
Sedangkan hasil survei Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Kementerian Perhubungan tentang mudik Lebaran 2022, potensi masyarakat yang akan mudik berjumlah 80 juta orang.
Jumlah tersebut jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan jumlah penonton acara MotoGP Mandalika yang dibatasi maksimal sebanyak 60 ribu orang.
Baca Juga: Mustafa Kamal: Inilah Saat Yang Tepat Jokowi Menunjukkan Kenegarawanannya (3) - SATU MEJA
Dengan demikian, Nadia menegaskan bahwa vaksinasi booster tetap harus dilaksanakan.
Pemberian vaksinasi booster tetap mengacu pada interval pemberian vaksinasi, mulai dari vaksinasi pertama, vaksinasi kedua, hingga vaksinasi booster.
''Bagi masyarakat yang belum vaksinasi booster dan kebetulan akan melakukan mudik, diharapkan segera melakukan vaksinasi jika telah tiba waktunya," ujar Nadia.
"Vaksinasi booster bisa disuntikkan minimal setelah tiga bulan kepada orang yang sudah divaksinasi lengkap."
Baca Juga: Apdesi Terbelah Jadi 2 Kubu setelah Nyatakan Dukung Jokowi Jabat Presiden 3 Periode
Nadia menambahkan, masifnya vaksinasi booster merupakan upaya komunal. Selain untuk melindungi diri sendiri, booster juga untuk melindungi masyarakat terutama para orang tua dari risiko kematian dan kesakitan akibat Covid-19.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.