JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo melakukan takziah ke rumah duka anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Arifin Panigoro yang meninggal dunia karena sakit.
Sebagaimana diberitakan, Arifin Panigoro yang merupakan pendiri Medco Group meninggal dunia pada Senin (28/2/2022) di Rochester, Minneapolis, Amerika Serikat.
Jenazah Arifin Panigoro kemudian diterbangkan dari Amerika Serikat ke Jakarta dan tiba Selasa (8/3/2022) dini hari.
Berdasarkan informasi yang diperoleh KOMPAS TV, jenazah Arifin Panigoro akan dimakamkan secara kenegaraan di pemakaman keluarga, Jl Benda, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, hari ini, pukul 11.00 WIB.
Baca Juga: Anggota Wantimpres Arifin Panigoro Wafat, Sandiaga Uno Merasa Kehilangan Mentor Bisnis
Berdasarkan pantauan KOMPAS TV, Presiden Jokowi sempat menyolatkan jenazah Arifin Panigoro bersama Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.
Tidak hanya Presiden Jokowi dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi yang terlihat hadir menyampaikan dukacita kepada keluarga dari Arifin Panigoro.
Sejumlah tokoh yang juga terlihat hadir dan menyampaikan rasa belasungkawa di antaranya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Tampak juga Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dan Menteri Pertahanan pada Kabinet Persatuan Nasional Agum Gumelar.
Baca Juga: Emil Dardak: Arifin Panigoro Ikut Membangun Infrastruktur Jawa Timur
Arifin Panigoro dikenal publik dengan julukan "Raja Minyak Indonesia". Pria kelahiran Gorontalo ini adalah pendiri dan pemilik MedcoEnergi yaitu perusahaan pertambangan minyak dan gas bumi swasta terbesar di Indonesia.
Arifin Panigoro yang menyelesaikan sekolahnya di Elektro Teknik Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1973, merintis usaha sebagai kontraktor instalasi listrik door to door.
Kemudian, Arifin melanjutkan usahanya dengan memulai proyek pemasangan pipa secara kecil-kecilan.
Hingga kemudian pada 1981 dengan bendera Medco, Arifin memulai usaha pengeboran minyak dengan modal dari bantuan pemerintah.
Sejarah pun ditorehkan Arifin Panigoro ketika Medco melakukan pembelian Stanvac yang dimenangkan melalui tender yang kemudian namanya diubah menjadi Expan.
Baca Juga: Mensesneg Sampaikan Dukacita Meninggalnya Arifin Panigoro: Semoga Mendapat Tempat Terbaik
Pembelian PT Stanvac itu berarti, perusahaan minyak tertua di Indonesia tidak lagi dimiliki oleh asing dan sepenuhnya milik Medco.
Arifin Panigoro tidak hanya dikenal dalam industri bisnis tapi juga di politik.
Dalam karier politiknya, Arifin dikenal sebagai sosok yang dekat dengan kalangan mahasiswa. Arifin, pernah dituduh menggagalkan Sidang Umum MPR yang hendak melantik Soeharto menjadi presiden untuk ketujuh kalinya pada tahun 1998.
Kala itu, ia melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh politik di Hotel Radison, Yogyakarta. Saat aksi mahasiswa kian memanas dan meminta Soeharto turun, Arifin memberikan bantuan logistik kepada para mahasiswa yang melakukan demonstrasi di Gedung DPR.
Arifin juga tercatat bergabung dengan partai politik PDIP dan mencalonkan diri sebagai anggota DPR untuk daerah pemilihan Kabupaten Tangerang pada tahun 1999.
Namun kemudian, pada 2005, ia mengundurkan diri dari DPR dan PDIP, lalu membentuk Partai Demokrasi Pembaruan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.