Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
Peran besar B.J Habibie di awal masa reformasi masih terasa hingga saat ini. Kala itu Habibie terpilih menjadi wakil presiden RI mendampingi Soeharto yang kembali terpilih menjadi presiden untuk ke tujuh kalinya pada Pemilu 1997. Namun gejolak politik semakin memanas.
Setahun berselang, naiknya harga sembako, nilai tukar dolar terhadap rupiah, serta kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi memicu kerusuhan massa. Demonstrasi di beragai daerah, Medan, Sumatera Utara hingga Solo, Jawa Tengah berujung pada demonstrasi yang berujung pada tewasnya empat mahasiswa Universitas Trisakti, Jakarta.
Kerusuhan ini akhirnya membuat Presiden Soeharto mundur dari jabatan yang telah diembannya selama 32 tahun.
Mundurnya Soeharto dari kursi presiden lantas menjadikan B.J Habibie mengambil alih kepemimpinan Indonesia. Sejumlah hal ia ungkapkan terkait masa awal dirinya menjadi presiden, seperti mengamandemen UUD 1945, mengeluarkan Bank Indonesia dari kursi kabinet, memisahkan institusi TNI dan Polri, pencabutan Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP) dan menjadikan pemilihan umum berasaskan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil (LUBER & JURDIL).
Dalam wawancara khususnya bersama jurnalis KompasTV Aiman Witjaksono, B.J Habibie juga mengungkapkan beberapa hal, termasuk pilihannya mengenai siapakah presiden yang layak menang di Pilpres 2019 mendatang dan memimpin Indonesia selanjutnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.