Baca Juga: Arab Saudi Bangun Kakbah di Metaverse, Direktorat Agama Turki: Tidak Bisa untuk Ibadah Haji
Namun Asrorun menegaskan, hanya sebatas itu manfaat metaverse jika jamaah ingin menggunakannya.
Metaverse sama sekali tidak bisa dan tidak cukup untuk dimanfaatkan menjadi tempat ibadah.
“Kalau mencukupkan diri melaksanakan ibadah melalui platform metaverse tentu tidak benar,” paparnya.
Bahkan, kata Asrorun, jika ada ajaran yang menganggap ibadah di metaverse cukup, maka hal itu sudah termasuk bid'ah.
Baca Juga: Kontroversi Haji dan Umrah Metaverse Kakbah, Begini Hukumnya
“Kalua dia mencukupkan aktivitas ibadah haji melalui virtual dan dianggap cukup tentu itu bid'ah,” tegasnya.
Dia menegaskan aktivitas ibadah haji yang sebenarnya merupakan aktivitas fisik
Artinya Jemaah memang harus melakukan ritual-ritual yang melibatkan aktivitas dan tempat-tempat yang ada secara fisik.
“Rangkaian aktivitas ibadah haji itu, ada aktivitas yang terkait dengan pekerjaan-pekerjaan fisik, tawaf aktifitas fisik di tempat-tempat tertentu. Tepatnya juga tempat fisik, bukan tempat virtual,” ungkapnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.