JAKARTA, KOMPAS.TV – Pemerintah telah menganggarkan dana untuk program Kartu Prakerja tahun 2022 sekitar Rp11 triliun di tahap awal.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam webinar Evaluasi Kartu Prakerja, Rabu (9/2/2022).
Anggaran itu relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan tahun 2020 yang sebesar Rp20 triliun dan tahun 2021 sebesar Rp21 triliun.
"Pemerintah berkomitmen dalam bentuk anggaran kepada program Kartu Prakerja. Di 2020 pemerintah menganggarkan Rp 20 triliun, tahun 2021 juga Rp 21 triliun, dan di tahun 2022 ini dianggarkan Rp 11 triliun," kata dia.
Airlangga menyebut, nantinya Kartu Prakerja memberikan pelatihan kepada para peserta, mulai dari peningkatan skill maupun re-skilling.
Baca Juga: Waduh, Marak Situs Palsu Program Kartu Prakerja, Kalau Diisi Data Pribadi Bisa Dicuri!
Sebab, jutaan tenaga kerja Indonesia saat ini menghadapi dua disrupsi, yaitu disrupsi dari pandemi dan disrupsi dari resolusi industri 4.0 atau transformasi digital.
"Pelaksanaan (Kartu Prakerja) terjadi di awal pandemi Covid-19 sehingga Kartu Prakerja di-refocusing menjadi (program) semi bansos dan menjadi bagian dari perlinsos di masa pandemi," ucap Airlangga.
Selama dua tahun pelaksanaan program itu, saat ini terdapat 180 lembaga pelatihan di dalam ekosistem Kartu Prakerja, 5 mitra pembayaran, 4 job platform, dan 3 lembaga pemantau.
Tahun ini, peserta yang bakal diterima Kartu Prakerja mencapai 2,9 juta orang. Besaran insentif yang diberikan tetap sama, yakni Rp 2,4 juta atau Rp 600.000 yang diberi selama 4 bulan.
Masuk ke www.prakerja.go.id
Pilih Menu "Daftar Sekarang"
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.