Kompas TV nasional peristiwa

Muhammadiyah Kecam Polisi Represif ke Warga Desa Wadas, Kapolri Diminta Kendalikan Anak Buahnya

Kompas.tv - 9 Februari 2022, 09:28 WIB
muhammadiyah-kecam-polisi-represif-ke-warga-desa-wadas-kapolri-diminta-kendalikan-anak-buahnya
Anggota Polres Purworejo terlihat menarik warga Wadas peserta aksi damai tolang tambang andesit, Jumat (23/4/2021). (Sumber: Twitter/@GEMPADEWA)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Gading Persada

Baca Juga: Tampik Klaim Seputar Aksi Kekerasan di Desa Wadas, YLBHI dan LBH Yogyakarta Paparkan 4 Fakta

Divisi Advokasi LBH Yogyakarta sekaligus kuasa hukum Warga Desa Wadas, Julian Duwi Prasetia, mengatakan ribuan aparat dengan senjata lengkap menyerbu Wadas.

"Iya, benar. Warga masih Mujahadahan di Masjid dan masih dikepung polisi," kata Julian kepada KOMPAS.TV, melalui sambungan telepon, Selasa.

Julian juga menyebut bahwa ada dua warga yang ditangkap polisi. Dua warga tersebut yang tengah mempertahankan tanahnya dari penambangan batu andesit untuk Bendungan Bener di Purworejo.

"Ada dua warga yang ditangkap saat lagi warung kopi," kata dia.

Baca Juga: Cak Imin Kecam Penangkapan 23 Warga Desa Wadas oleh Aparat Kepolisian

Dia juga menggambarkan situasi saat ini di Wadas yang dalam kepungan aparat kepolisian. Julian memperkirakan, ada sekitar ribuan polisi yang melakukan penyisiran desa wadas.

"Dari keterangan warga, ada ribuan polisi dengan dilengkapi senjata lengkap," kata dia.

Situasi Wadas saat ini juga dilaporkan melalui akun Twitter resmi @Wadas_Melawan. 

"Ribuan polisi sudah sampai jalan depan masjid, dimana seluruh masyarakat berkumpul, bermujahadah bersama di masjid. Diduga polisi tersebut juga mencopot dan merusak banner di sepanjang jalan," tulis Wadas Melawan dalam keterangannya.

Baca Juga: Kronologi Ratusan Petugas Gabungan Datangi Desa Wadas Purworejo yang Berujung Penangkapan Warga

Diketahui, penyerbuan aparat kepolisian tersebut dalam rangka pembebasan dan pengukuran lahan penambangan material andesit untuk Bendungan Bener.

Namun, warga Wadas menolak lahannya dijadikan tambang andesit. Mereka menganggap lahan itu adalah sumber kehidupan mereka dan ketika ditambang berarti menghilangkan penghidupan Wadas.

Perjuangan Warga Wadas mempertahankan tanahnya dari rencana tambang ini telah dilakukan beberapa tahun belakangan.

Baca Juga: YLBHI Mengecam Keras Tindakan Polisi Menyerbu dan Menangkap Warga Wadas

 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA


Sumatra

PPN 12%, Waspadai Kenaikan Harga

28 November 2024, 15:15 WIB

FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x