Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 238
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 238
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
Aksi teror bom 13 dan 14 Mei 2018 di Surabaya dan Sidoarjo membuat terkejut banyak pihak. Tak hanya karena aksi teror tersebut tapi juga karena para pelaku melibatkan anggota keluarga dalam satu rumah untuk melakukan bom bunuh diri.
Komisioner KPAI Margaret Aliyatul Maimunah dalam program Sapa Indonesia Pagi menyatakan, paham radikalisme sudah masuk ke sekolah. Bahkan, guru juga ditengarai jadi perantara paham radikalisme. Hal ini sudah digarisbawahi dalam konferensi KPAI.
Menurut Margaret, bahkan sejak tahun 2010 sudah ada penelitian yang membuktikan peran guru dalam menyebar doktrin radikal ke sekolah - sekolah.
Sementara psikolog Ratih Ibrahim menilai, infiltrasi yang terjadi kepada anak bisa tumbuh subur karena ada pembiaran. Banyak pihak merasa kecolongan, tapi ternyata masih mendiamkan nilai radikalisme diayom oleh anak - anak.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.