JAKARTA, KOMPAS TV - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar menyebut, ada dugaan paham terorisme menyusup ke institusi pemerintah seperti Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Serangan teror terhadap simbol-simbol negara pemanfaatan platform medsos (media sosial) baru dan ancaman infiltrasi jaringan teror ke institusi pemerintah,” kata Boy Rafli di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (25/1/2022).
Jenderal polisi bintang tiga itu menjelaskan, kelompok terorisme tersebut mencoba memberikan pengaruh kepada pegawai di institusi pelat merah tersebut.
Baca Juga: BNPT Temukan 600 Akun Medsos Berpotensi Radikal, 40 di Antaranya Berisi Pendanaan Terorisme
Usaha itu, untuk mengincar sumber daya yang dimiliki negara.
“Karena strategi mereka juga sepertinya ingin mencoba mendapatkan dukungan dari unsur-unsur yang bekerja di sektor pemerintahan termasuk di Badan Usaha Milik Negara, yang bisa saja mereka ingin memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh negara,” ujarnya.
Ia menyatakan, pihaknya selalu berusaha melakukan pencegahan agar kelompok terorisme tersebut tidak bisa mempengaruhi ataupun mengambil institusi BUMN.
Baca Juga: Turki Bebaskan Jurnalis Jerman yang Dituduh Sebarkan Propaganda Teroris dan Gabung Partai Komunis
“Oleh karena itu upaya upaya pencegahan jiwa kita laksanakan bersama kepada mereka-mereka yang berada di sektor pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara,” kata dia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.