JAKARTA, KOMPAS.TV - Seorang pengemudi mobil tewas usai dikeroyok massa di Jalan Pulokambing, Cakung, Jakarta Timur, Minggu (23/1/2022) dini hari. Massa mengeroyok pengemudi tersebut karena merupakan terduga maling.
Kapolsek Cakung Kompol Satria Darma dalam penyelidikan di tempat kejadian perkara (TKP) mengatakan kondisi mobil dalam keadaan rusak berat.
"Untuk kendaraan sudah dalam keadaan rusak berat," jelasnya kepada Kompas TV, Minggu.
Penyelidikan sementara korban yang panik dikejar massa memacu kendaraan ke wilayah Jakarta Timur melalui Jatinegara dan berhenti di kawasan JIEP, Cakung.
"Kita langsung olah TKP. Kami masih berkordinasi pihak terkait karena TKP awal di Jakarta Selatan. Kita terus kembangkan dengan saksi-saksi yang ada dari Tebet sampai Cakung," lanjutnya.
Terkait korban tewas dalam pengeroyokan massa, Satria menuturkan jenazah sudah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat untuk autopsi.
"Itu (korban) masih kita serahkan kepada pihak RSCM, kita tunggu saja hasil visum atau otopsi," tuturnya.
Baca Juga: Pengendara Tewas karena Dikeroyok Massa di Cakung, Adalah Lansia Usia 89 Tahun
Kepala Satuan Reskrim Polres Jakarta Timur AKBP Ahsanul Muqaffi menegaskan, pengendara mobil yang dipukul massa karena diduga mencuri kendaraan pada kenyataannya bukanlah maling, seperti dalam narasi video viral di media sosial.
Diketahui korban pengeroyokan adalah pengendara berinisial HM berusia 89 tahun. Ahsanul mengatakan, HM sebelumnya sempat menyerempet pemotor sebelum diteriaki maling dan dihakimi massa.
"Korbannya sudah usia 89 tahun, jadi sudah tidak mendengar dengan baik. Kami dapat informasi dari hasil pemeriksaan saya dengan anak korban beliau, bahwa korban sudah uzur, sudah 89 tahun, jadi enggak dengar kalau ada teriakan seperti itu," lanjut Ahsanul.
"Bukan (maling), itu warga saja salah persepsi. Itu punya dia sendiri kok (mobil), sudah kami cek," jelasnya.
Muqaffi melanjutkan ada warga yang teriak maling kemudian mengejar pengendara mobil itu.
"Kami lagi periksa saksi saat ini. Intinya itu bukan pencurian," kata Ahsanul.
Baca Juga: Viral Pengendara Mobil Dipukuli karena Diduga Maling, Ternyata Bukan Pencuri dan Berakhir Tewas
Salah satu pegawai pabrik di sekitar lokasi sekaligus saksi mata, Kirun (32), mengatakan massa mengerubung dan merusak mobil dengan balok kayu dan batu besar. Para pelaku diperkirakan masih remaja.
"Anak mudanya remaja, SMA. Mereka mecahin semua kaca mobil pakai balok kayu, batu besar," kata Kirun dikutip dari Tribunnews, Minggu.
Kirun hendak melerai tapi ketakutan dengan banyaknya massa yang mengerubungi mobil. Sejumlah personel kepolisian yang tiba di lokasi, tak bisa berbuat banyak.
"Saya memang enggak dengar suara minta tolong. Terhalang suara makian dan suara kaca mobil dipecah," tuturnya.
"Suara mukulin guling kayak apa sih? Suaranya kayak mukulin kasur gitu. Enggak tega lah," ujarnya mengingat kejadian nahas tersebut.
Setelah banyak personel polisi yang tiba, Kirun baru berani melihat kondisi korban. Fisik korban yang kurus, kata Kirun, tak memungkinkan melawan amuk massa.
"Saya pikir dengan fisik kurus seperti ini dipegang satu orang saja sudah enggak mungkin melawan. Enggak mungkin korban ini maling, dan secara penampilan dia orang berada (mapan)," tuturnya.
Kirun melanjutkan satu pelaku pengeroyokan berbaju putih yang memecah kaca dan menaiki kap mobil sempat meminta air di pabriknya untuk membilas kaki.
"Salah satunya minta air bersih buat cuci kaki, mungkin kakinya kena kaca sebagian ada yang enggak pakai sendal. Kalau enggak salah dia pakai baju warna putih, yang naik ke atas kap mobil," tuturnya.
Pihak kepolisian sempat mengamankan 5 pelaku dan lainnya melarikan diri menggunakan sepeda motor.
"Saya enggak tega lah melihat korban, Polisi yang ngobrol sama saya juga bilang enggak tega. Enggak habis pikir kakek-kakek begitu dikeroyok," pungkasnya.
Pihak kepolisian kini tengah memburu pelaku yang menghasut warga untuk mengejar pengemudi mobil berinisial HM (80) itu.
"Masih kami lidik. Baru kami cari pelaku pengeroyokan," jelas Ahsanul.
Polisi juga melakukan pendalaman motif warga yang mengejar sembari meneriakinya maling.
"Orangnya meninggal. Katanya dianiaya karena diteriaki maling, kami enggak tahu kenapa. Saat ini masih didalami, tapi berdasarkan identitas korban dengan kendaraan yang dimiliki sesuai," terang Ahsanul.
Sumber : Kompas TV/Tribunnews
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.