JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membantah bahwa pemerintah hanya melakukan pembangunan yang besar-besar seperti halnya tol, bandara, dan pelabuhan.
Presiden Jokowi menegaskan, pemerintahan yang dipimpinnya juga melakukan pembangunan di desa-desa di seluruh Indonesia.
Pernyataan itu disampaikan Presiden Jokowi pada Peringatan HUT ke-49 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Istana Negara, Senin (10/1/2022).
“Perhatian pemerintah terhadap Desa yang sangat besar ini kita harapkan dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat desa dan mempersempit ketimpangan antara desa dan kota,” ujar Presiden Jokowi.
“Dari dana desa yang ada, kita telah membangun jalan desa, embung, irigasi, jembatan, pasar-pasar desa, tambatan perahu dan lain-lain. Karena orang banyak menganggap bahwa kita ini hanya membangun yang besar-besar jalan tol, airport, pelabuhan,” tambahnya.
Baca Juga: Dua Putra Presiden Jokowi, Gibran dan Kaesang, Dilaporkan ke KPK atas Dugaan KKN
Dalam pernyataannya, Jokowi pun membeberkan dengan dana desa sebesar Rp400,1 triliun sejak 2015-2021, banyak yang telah dilakukan pemerintah untuk pembangunan di desa.
“Kita juga membangun jalan desa membangun embung, membangun air bersih di desa, membangun Posyandu di desa, membangun sumur-sumur yang diperlukan di desa, membangun drainase di desa,” ujarnya.
“Karena ini infrastruktur yang dibutuhkan desa-desa kita selain kita membangun infrastruktur besar yang ini akan juga membangun sebuah peradaban mempersatukan negara kita menciptakan lapangan kerja dan juga menciptakan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru di seluruh Tanah Air,” tambahnya.
Jokowi lebih lanjut juga menyampaikan bahwa pemerintah terus berkomitmen dan bekerja keras untuk membangun kemandirian bangsa dan memperkokoh kepemimpinan Indonesia di masyarakat internasional.
“Hilirisasi industri, industrialisasi akan terus ditingkatkan karena kita tidak ingin sejak VOC kita selalu mengirim bahan-bahan mentah, mengirim rool material ke luar negeri,” tegasnya.
Baca Juga: Di Depan Megawati, Jokowi Ungkap Pemerintah Beri Bantuan Pendidikan Rp20,4 Triliun pada 2021
“Untuk menghasilkan nilai tambah dan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya sejak 2020 telah kita stop ekspor nikel, tahun ini segera juga akan segera kita stop ekspor bahan mentah bauksit, tahun depan juga kita akan stop lagi ekspor bahan mentah tembaga,” tambah Jokowi.
Sebab, lanjutnya, dampak hilirisasi industri akan sangat besar untuk membuka lapangan kerja seluas-luasnya.
“Sebagai contoh saat kita menstop bahan mentah nikel ekspor kita kurang lebih Rp25 triliun karena yang diekspor bahan mentah, sekarang yang di ekspor setengah jadi dan barang, Ekspor kita sudah mencapai 21 miliar USD atau kurang lebih hampir Rp280 triliun,” kata Jokowi.
“Lompatan sangat besar inilah yang ingin kita lakukan untuk bahan-bahan mineral yang kita miliki baik itu nikel, bauksit, tembaga, timah, emas, dan lain-lain,” tambahnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.