Viral di Media Sosial, Debat Danrem Surya Kencana Dengan Bahar Smith! Cek Informasi Selengkapnya

KOMPAS.TV - Korem 061 Surya Kencana menjelaskan, kehadiran Danrem Brigjen Achmad Fauzi mendatangi Bahar Smith bertujuan untuk saling menjaga ketertiban bersama dan memberi peringatan untuk tidak menyampaikan provokatif.

Penjelasan ini disampaikan Kapenrem 061 Surya Kencana, Mayor Infantri Ermansyah yang menyebut kedatangan Brigjen Achmad Fauzi tidak ada upaya untuk menakut nakuti masyarakat seperti yang diviralkan di media sosial.

Kedatangan Danrem juga memberikan pesan agar ceramah yang disampaikan Bahar Smith tidak berisi pernyataan yang mengandung provokasi.

Apa yang dilakukan Danrem sebagai upaya menjaga kondusifitas wilayah.

Dalam keterangan tertulisnya, Kapenrem 061 Surya Kencana Mayor Infantri Ermansyah menyatakan, "Kemarin Danrem  juga didampingi dengan anggota Koramil setempat. Kehadiran itu bertujuan untuk mengajak dan saling menjaga ketertiban dan keamanan bersama-sama tidak ada untuk menakut nakuti masyarakat seperti yang diviralkan. Bagaimana pun juga ketertiban dan kondusifitas wilayah adalah tanggung jawab kami."

Baca Juga: Tegas Usut Kasus Dugaan Ujaran Kebencian, Polisi Bakal Periksa Bahar Smith Besok

Sebelumnya, kejadian debat antara Danrem Surya Kencara Brigjen Achmad Fauzi dengan Bahar Smith terjadi di kawasan Pesantren Tajur Alawiyyin, Kabupaten Bogor.

Terdengar dalam video yang viral di media sosial ini, Danrem mengingatkan kepada Bahar Smith untuk tidak menyebarkan ceramah yang berisikan provokatif.

Tim kuasa hukum Bahar Smith menilai, kehadiran TNI ke kediaman kliennya telah menyimpang dan menimbulkan ketakukan bagi warga sekitar.

Komentar Bahar Bin Smith kepada Jenderal Dudung merupakan bentuk cinta dan kritik kepada TNI.

Sementara itu, Advokat Senior Henry Yosodiningrat menilai sikap Bahar Smith tidak sepatutnya dilakukan oleh seorang penceramah.

Bahar Smith memperlihatkan ketidak hormatannya kepada Danrem Surya Kencana.

Baca Juga: 5 Fakta Kasus Bahar Smith: Singgung KSAD Dudung, Didatangi Danrem, hingga Teror Maut