JAKARTA, KOMPAS.TV - Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa bereaksi keras terkait seorang prajurit TNI AD dari Yonif 756/Wimane Sili yang membawa kabur satu pucuk senjata api organik jenis SS1 V1.
Diketahui, berdasarkan laman resmi Pindad, senapan serbu SS1 V1 merupakan senapan serbu pertama yang diadopsi langsung dari FN FNC.
Terkait kejadian ini, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memerintahkan aparat penegak hukum di TNI dan TNI AD untuk menindak tegas seorang prajurit bernama Prada Yotam Bugiangge tersebut.
Baca Juga: Spesifikasi Senapan Serbu yang Dibawa Kabur Seorang Prajurit TNI di Papua
Demikian sikap Panglima TNI Jenderal Andika itu disampaikan oleh Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Prantara Santosa.
“Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa telah memerintahkan seluruh penyidik dan aparat hukum TNI AD dan TNI melakukan proses hukum terhadap pelaku,” kata Prantara dikutip dari keterangan resminya pada Selasa (21/12/2021).
Tak hanya itu, kata Prantara, Panglima TNI juga memerintahkan agar semua pihak yang membantu Prada Yotam membawa kabur senapan serbu segera ditindak.
“Proses hukum juga dilakukan kepada semua pihak yang membantu terjadinya tindak pidana tersebut,” ujar Prantara.
Baca Juga: TNI Cari Personelnya yang Bawa Kabur Senjata Serbu saat Bertugas Jaga
Prantara menjelaskan tindakan Prada Yotam Bugiangge yang membawa kabur senjata telah melanggar beberapa pasal pada Kitab Undang-Undang Hukum Militer (KUHPM), Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1948 dan Undang-Undang No.12 Tahun 1951 tentang Senjata Api.
Lebih lanjut, Prantara menuturkan, insiden pencurian senjata oleh Prada Yotam itu dilakukan pada Jumat (17/12/2021) sekitar pukul 17.00 WIT.
“Bahwa benar (pelaku) telah meninggalkan dinas tanpa izin. Oknum (adalah) anggota Yonif 756, Kodam XVII/Cendrawasih di Kabupaten Keerom, Papua, (Prada YB) dengan membawa satu pucuk senjata api organik jenis SS1,” ucap Prantara.
Baca Juga: Viral Anggota TNI di Wisma Atlet Tulis Nomor Teleponnya di Paspor Mahasiswi yang Karantina
Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga menyampaikan senjata yang dibawa kabur Prada Yotam tidak berisi peluru.
“Prada Yotam kabur membawa senpi SS1 tanpa membawa amunisi,” ucap Kapendam XVII/Cendrawasih Kolonel inf Aqsha.
Aqsha menerangkan, Prada Yotam kabur saat bertugas bersama Kompi C Senggi di Kabupaten Keerom, Papua.
Prada Yotam diketahui sempat menerima telepon sebelum meninggalkan tugas dan kabur dengan membawa sebuah senjata api.
Baca Juga: Suami Istri Bunuh Diri Lompat dari Lantai 6 Hotel Ternyata Keluarga TNI, Tinggalkan 2 Anak di Kamar
Sejauh ini, TNI dan aparat penegak hukum lainnya masih mencari keberadaan Yotam. Motif pencurian senjata itu juga sampai saat ini belum diketahui oleh aparat.
Aqsha menambahkan pencarian terhadap Prada Yotam Bugiangge hingga kini masih terus dilakukan. Pihaknya pun berharap Prada Yotam bisa segera ditemukan.
Dari keterangan yang diperoleh, kata Aqsha, rekannya mengaku sempat melihat Prada Yotam yang kelahiran Gunia, Kabupaten Nduga, Papua, 24 Mei 1999 itu menerima telepon dan bergegas pergi.
Baca Juga: Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Perintahkan Proses Hukum Prajurit Raider yang Pukul Polwan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.