Menurutnya sumber gempa berada di perairan selatan Jawa Timur serta daratan. Sedangkan potensi gempa akan menyebabkan kerusakan yang berdampak ke 200-250 kilometer dari bibir pantai.
"Sumber gempa sudah ada di sana (perairan selatan Jatim) dengan magnitudo 7,0, termasuk di daratan juga ada, sehingga sudah harus bersiap dari sekarang," ujarnya.
Lebih lanjut Rahmat menjelaskan selain persiapan dampak gempa, pemerintah daerah juga perlu menata kembali pembangunan daerah.
Baca Juga: Video Amatir Rekam Kondisi Kabupaten Jember Pasca Diguncang Gempa 5,1 Magnitudo
Hal ini penting untuk mencegah korban gempa dan kerugian meteri dari dampak gempa. Ia mencontohkan dampak gempa yang terjadi di Kabupaten Jember.
Karena bangunan yang rapuh, membuat kerugian meteri meningkat. Catatan BNPB per tanggal 17 Desember 2021, sebanyak 46 rumah dan 92 kepala keluarga terdampak gempa, dan sebanyak enam kecamatan dan 18 desa terdampak atas bencana tersebut.
"Ini tugas kita bersama. Pemerintah harus ketat dalam memberikan izin untuk bangunan. Pengecekan konstruksi harus ketat pula, jadi struktur bangunan harus dibuat siap untuk skenario terburuk," ujarnya.
Sebelumnya gempa bumi tektonik dengan magnitudo 5,0 terjadi di wilayah selatan Jatim yang berpusat pada koordinat 8,55 derajat Lintang Selatan - 113,48 derajat Bujur Timur.
Baca Juga: Kisah Siti Ulfah, Seorang Ibu yang Terluka Demi Menyelamatkan Sang Anak Saat Gempa di Jember
Atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 43 km arah barat daya Kota Jember pada kedalaman 26 km, namun gempa itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Berdasarkan data BPBD Jember sedikitnya terdapat 46 unit rumah yang mengalami kerusakan yakni 34 unit mengalami rusak ringan, 11 unit mengalami rusak sedang, dan 1 unit mengalami rusak berat.
Kemudian 5 unit fasilitas umum berupa 4 sekolah dan 1 aula balai desa juga terdampak gempa yang terjadi pada Kamis (16/12/2021).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.