Kompas TV nasional peristiwa

Anggota TGUPP Bela Anies: Sumur Resapan Meneruskan Program Jokowi, Kenapa Sekarang Jadi Soal?

Kompas.tv - 10 Desember 2021, 21:13 WIB
anggota-tgupp-bela-anies-sumur-resapan-meneruskan-program-jokowi-kenapa-sekarang-jadi-soal
Sebagian dari 20 sumur resapan yang berada di wilayah Pondok Labu dan Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, rampung diperbaiki. (Sumber: KOMPAS.com/Muhamad Isa Bustomi)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Fadhilah

JAKARTA, KOMPAS.TV - Anggota Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Tatak Ujiyati pasang badan membela Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait kebijakan pembuatan sumur resapan.

Diketahui, program sumur resapan yang menjadi andalan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menanggulangi banjir, saat ini banyak menuai kritik dari berbagai kalangan.

Baca Juga: Tanggapi Roda Mobil DPP PSI yang Masuk Sumur Resapan di Lebak Bulus, Ini Kata Ahmad Riza Patria!

Sebab, ada beberapa sumur yang dibangun lebih tinggi dari jalan, sehingga tidak efektif menampung limpasan air hujan.

Selain itu, ada pula sumur resapan yang penutupnya ambles sehingga membahayakan pengguna jalan. Padahal, sumur tersebut baru saja dibangun.

Menanggapi hal itu, Tatak Ujiyati angkat bicara. Ia mengatakan bahwa sumur resapan yang sedang masif dibangun di Ibu Kota merupakan warisan Gubernur DKI Jakarta sebelum-sebelumnya.

Menurut Tatak, ada keterlibatan mantan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi yang kini menjadi Presiden RI dan wakilnya saat itu yakni Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Baca Juga: Mobil Isyana Diduga Sengaja Rusak Sumur Resapan, PSI: Apa Dasarnya?

Dengan demikian, Tatak mengatakan, bahwa sumur resapan di Jakarta merupakan program kerja warisan dari Jokowi-Ahok.

Tatak pun mempertanyakan mengapa program yang tengah digarap Anies Baswedan saat ini dipersoalkan. Padahal, Anies hanya meneruskan program yang sudah berjalan.

“Sumur resapan yang kini masif dibangun di Jakarta di jaman Anies, sebenarnya meneruskan program Pemprov DKI pada masa Pak Jokowi. Dulu tak dipermasalahkan, kenapa sekarang jadi soal?” kata Tatak melalui cuitannya lewat akun Twitter @tatakujiyati yang dikutip pada Jumat (10/12/2021).

Sejarah Sumur Resapan di DKI

Lantas, bagaimana sebenarnya sejarah pembangunan sumur resapan di DKI Jakarta?

Baca Juga: Fakta-fakta Sumur Resapan di Lebak Bulus Ambles, Kontraktor Diminta Tanggung Jawab

Dilansir dari Kompas.com, pembangunan sumur resapan di DKI Jakarta sebenarnya sudah ada sejak masa pemerintahan Gubernur DKI Sutiyoso.

Hal itu dibuktikan dari terbitnya Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 68 Tahun 2005 tentang Pembuatan Sumur Resapan.

Disebutkan bahwa sumur resapan adalah “sistem resapan buatan yang dapat menampung air hujan akibat dari adanya penutupan tanah oleh bangunan baik dari lantai bangunan maupun dari halaman yang diplester atau diaspal yang dialurkan melalui atap, pipa talang maupun saluran, dapat berbentuk sumur, kolam dengan resapan, saluran porous dan sejenisnya.”

Tujuan pembangunan sumur resapan adalah sebagai tempat penampungan air yang bisa digunakan saat musim kemarau, dan mengurangi dampak banjir.

Baca Juga: Mobil Terperosok di Sumur Resapan, Ini Kata Wagub DKI

Saat itu, kewajiban pembangunan sumur resapan ditujukan kepada perorangan dan badan hukum, serta pengembang.

Pemprov DKI Jakarta mulai membangun sumur resapan pada 2012 di bawah kepemimpinan Gubernur Fauzi Bowo alias Foke.

Dari 2.000 target sumur resapan yang dibangun, Foke hanya mampu menyelesaikan tujuh sumur resapan hingga sisa masa jabatannya.

Sumur Resapan Era Jokowi

Proyek tersebut kemudian dilanjutkan oleh penerusnya yakni Jokowi.

Catatan Kompas.com, Jokowi menyempatkan diri pada 2 Oktober 2013 untuk meninjau pengerjaan salah satu sumur resapan di depan rumah dinasnya di Jalan Surapati Nomor 7, Menteng, Jakarta Pusat.

Baca Juga: Sumur Resapan Ambles, Wagub DKI Minta Kontraktor Tanggung Jawab: Siapapun Langgar SOP Harus Disanksi

"Sumur resapan dalam ini berbeda sama sumur resapan biasa. Kalau yang biasa cuma tiga atau lima meter, sumur resapan dalam kedalamannya bisa 60 sampai 200 meter," kata Jokowi.

Jokowi menjelaskan, sebanyak 2.000 sumur resapan dalam yang dikerjakan oleh Dinas Energi dan Perindustrian DKI tersebut tersebar di lima wilayah di Jakarta.

Pembuatan sumur resapan dalam itu diprioritaskan di daerah yang terjadi genangan saat diguyur hujan lebat.

Contohnya, di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat; Jalan Matraman, Jakarta Timur; dan permukiman elite di Menteng, Jakarta Pusat.

Baca Juga: Ternyata, Mobil yang Terperosok Sumur Resapan Milik Ketua DPP PSI Isyana Bagoes Oka!

 




Sumber : Kompas TV/Kompas.com




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x