Kompas TV nasional politik

Pengamat Nilai Potensi Golkar dan Nasdem Usung Anies Baswedan di Pilpres Cukup Besar

Kompas.tv - 1 November 2021, 23:04 WIB
pengamat-nilai-potensi-golkar-dan-nasdem-usung-anies-baswedan-di-pilpres-cukup-besar
Potensi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk diusung oleh Partai Golkar dan Partai Nasdem pada Pilpres RI 2024 cukup besar. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Potensi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk diusung oleh Partai Golkar dan Partai Nasdem pada Pemilihan Presiden (Pilpres) RI 2024 terbuka cukup besar.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif The Political Literacy Institute, Gun Gun Heryanto, dalam Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Senin (1/11/2021).

“Saya melihat potensi (diusung oleh Nasdem dan Golkar) itu ada, besar,” ucapnya.

Analisis Gun Gun tersebut bukan tanpa alasan. Gun Gun menilai sejak awal sudah ada komunikasi yang terbuka antara Partai Golkar dan Partai Nasdem, tepatnya sejak pertemuan antara Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dengan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, beberapa waktu lalu.

Analisis selanjutnya adalah kedekatan antara Partai Nasddem dan Anies Baswedan, yang dinilainya akan menjadi jangkar dari kedua partai.

“Ya, itu jangkar itu akan saling ketemu,” jelasnya.

Baca Juga: Cak Imin Sebut Belum Pikirkan Sosok Cawapres di Pilpres 2024

Dia juga berpendapat, nama Anies Baswedan sama halnya dengan nama Ganjar Pranowo, telah menjadi magnet elektoral, yang tentu akan dihitung mempunyai potensi untuk dimajukan.

Meski demikian, pada akhirnya akan melibatkan faktor yang sangat penting dan krusial, antara lain adalah keputusan yang sifatnya aksi reaksi di partai politik.

“Seperti misalnya sekarang kenapa Anies Baswedan menjalin komunikasi dengan Partai Golkar, Partai Nasdem, bahkan dengan partai lain seperti PKS.”

Menurutnya, ini juga merupakan konteks untuk menjadikan semacam pintu bagi probabilitas perolehan suara yang ada pada diri Anies. Hal itu kemudian dipertimbangkan oleh kekuatan real politics, antara lain adalah Partai Golkar.

Sebagai partai politik yang memiliki pengalaman dalam menghitung peluang politik, pada akhirnya akan tiba pada dua pertimbangan, meskipun saat ini Golkar sudah memutuskan untuk mengusung Airlangga Hartarto sebagai calon presiden.

Pertama, kata Gun Gun, probabilitas perolehan suara. Baik itu Airlangga Hartarto atau siapa pun yang kemudian nantinya akan dinegosiasikan dengan mitra yang potensial.

“Pada akhirnya sosok tokoh yang benar-benar punya konsistensi dalam konteks persepsi publik itu di-ranking sebagai figur yang punya modal elektabilitas tinggi.”

Kedua, lanjutnya, internal Partai Golkar akan punya pertimbangan keuntungan dalam potensi kekuatan di kemudian hari.

Sebab, Partai Golkar tentu saja mempunyai agenda di 2024 dan seterusnya, dan itu belum tentu cocok dengan figur yang akan diusungnya.

Baca Juga: PDIP: Jangan Bawa Kontestasi Pilpres Saat Ini, Kasihan Presiden Jokowi

“Misalnya, Pak Anies, sekarang bertemu dengan Partai Golkar, apakah kemudian deal dengan ragam skema Partai Golkar di 2024,” ucapnya.

Dia menambahkan, jika Partai Golkar bernegosiasi dengan Nasdem atau partai lain, tentu Golkar akan bertemu dengan banyak sekali kekuatan politik real. Pada akhirnya, nanti menjelang nominasi hanya akan muncul satu atau dua nama dari beberapa opsi yang ada.

“Itu tinggal satu atau dua nama, dan itu akan dieksekusi menjelang injury time.”

 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x