Kompas TV nasional update

Vaksin AstraZeneca Bantuan Luar Negeri yang Ada di Yogyakarta Jelang Kedaluwarsa

Kompas.tv - 26 Oktober 2021, 23:47 WIB
vaksin-astrazeneca-bantuan-luar-negeri-yang-ada-di-yogyakarta-jelang-kedaluwarsa
Vaksin AstraZeneca bantuan dari luar negeri yang saat ini berada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sudah mendekati tanggal kedaluarsa atau expire date. (Sumber: YouTube Kemenko Perekonomian)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV – Vaksin AstraZeneca bantuan dari luar negeri yang saat ini berada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sudah mendekati tanggal kedaluwarsa atau expiry date.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers tentang Evaluasi Program PC-PEN dan Optimalisasi Anggaran Program PEN 2021, yang disiarkan melalui saluran YouTube Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Selasa (26/10/2021).

Menurut Budi, pihakya telah memonitor adanya beberapa vaksin bantuan luar negeri yang mendekati tanggal kedaluwarsa.

“Kita monitor expiring date-nya karena beberapa vaksin yang dikasih bantuan luar negeri itu memang expire datenya dekat,” ucapnya.

Dari sejumlah vaksin tersebut, yang paling mendekati tanggal kedaluwarsa adalah vaksin jenis AstraZeneca yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta, yakni pada akhir Oktober 2021.

“Yang paling dekat ada yang akhir Oktober, AstraZeneca, itu banyak yang belum disuntikkan di provinsi Yogyakarta.”

Baca Juga: Surat Vaksin Syarat Mengambil SK

Saat ini pihaknya mengejar agar vaksin tersebut bisa disuntikkan dalam waktu dekat.

Pihaknya juga telah menyalurkan sebagian vaksin tersebut ke daerah lain sebagai langkah antisipasi jika Provinsi DIY tidak mampu menyuntikkan vaksin tersebut.

“Sekarang kita kejar agar Jogja bisa cepat menyuntikkan vaksin itu, dan ada beberapa yang kita salurkan ke daerah-daerah lain kalau misalnya memang ternyata Yogyakarta tidak bisa menyuntikkan vaksin itu,” tegasnya.

Budi juga menjelaskan, total vaksin yang telah diterima Indonesia sebanyak 248 juta. Dari 248 juta dosis itu, 237 juta dosis di antaranya sudah dikirim ke provinsi dan kabupaten/kota.

“Sudah disuntikkan per hari ini 184 juta, jadi masih ada 53 juta lagi stok di daerah-daerah,” lanjutnya.

Dia merinci, 184 juta dosis vaksin yang telah disuntikkan, yakni suntikan dosis pertama sebanyak 114 juta dosis atau 54,85 persen dari target 208 juta.

“Yang sudah lengkap menerima dua dosis suntikan adalah 68,88 juta orang atau 33 persen,” tuturnya.

Vaksinasi mencapai angka tertinggi harian pada 21 Oktober sebanyak 2,43 juta suntikan per hari.

Dalam kesempatan itu, Budi mengingatkan agar semua pihak tidak boleh lengah dalam menghadapi libur hari Natal dan tahun baru (Nataru).

Baca Juga: Pemkab Aceh Jaya akan Terapkan Sistem Pembelajaran Baru, Pisahkan Siswa yang Belum Vaksin Covid-19

Sebab, secara historikal, selalu ada kenaikan kasus pada saat liburan Nataru.

“Jangan terjadi euforia yang berlebihan dan menyebabkan kita tidak waspada,” pesannya.

Sebab, sejumlah negara dengan tingkat vaksinasi yang tinggi seperti Israel, Singapura, Inggris, dan Amerika Serikat tetap mengalami peningkatan kasus.

Hal itulah yang harus diwaspadai, agar jangan terburu-buru melakukan pelonggaran yang berlebihan hingga dapat memicu lonjakan kasus, yang mengakibatkan harus melakukan pengereman aktivitas ekonomi kembali.

“Dalam menghadapi nataru ini, yang dilakukan oleh Kemenkes adalah salah satunya dari sisi vaksinasi. Vaksinasi akan kita percepat,” tegasnya.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x