JAKARTA, KOMPAS.TV - Dalam rentan tahun 2020-2021, kegiatan susur sungai dalam kegiatan pramuka sudah menewaskan 21 siswa.
Terbaru, sebanyak 11 siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Harapan Baru Cijanung, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, tewas saat susur sungai dalam kegiatan pramuka.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis Memet Hikmat menjelaskan, kegiatan yang menewaskan 11 siswa tersebut bermula saat ada 150 siswa bersama para guru yang turun ke sungai.
Namun, sesampainya di sekolah yang juga sebagai lingkungan pesantren, ternyata masih ada siswa yang belum kembali ke asrama.
Kemudian petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama Tim SAR gabungan berupaya melakukan pencarian mulai Jumat (15/10/2021) pukul 13.30 WIB. Korban pertama ditemukan pukul 19.15 WIB.
Hingga pukul 21.00 WIB, korban yang ditemukan mencapai 11 orang.
"Iya, pada pukul 20.05 WIB jenazah siswa yang tenggelam sudah ditemukan meninggal 10 orang. Baru sekitar pukul 21.00 WIB lebih ditemukan lagi seorang jadi total 11 orang," ujar Memet, Jumat malam.
Mereka merupakan siswa MTs setingkat SMP yang baru masuk sekolah, dengan kisaran usia 12 sampai 13 tahun.
Baca Juga: Kronologi 11 Siswa di Ciamis Tewas Saat Susur Sungai Kegiatan Pramuka
Tahun sebelumnya, tragedi memilukan serupa juga terjadi di Slemen, Yogyakarta. Tragedi yang terjadi pada Jumat, 21 Februari 2020 itu menewaskan 10 siswi SMPN 1 Turi Sleman.
Kegiatan yang dilakukan juga sama, yakni kegiatan pramuka. Kegiatan diikuti siswa kelas 7 dan 8 SMPN 1 Turi. Namun, yang turut serta dalam susur sungai ada 249 anak, yang terdiri dari 124 siswa kelas 7 dan 125 siswa kelas 8.
Nahas, pada sekitar pukul 15.00 WIB, mendadak terjadi hujan deras di hulu, sehingga air sungai pun tiba-tiba deras menerjang siswa, dan sebagian besar dari mereka hanyut terbawa arus.
Pada kejadian di Sleman itu, 10 siswa dilaporkan tewas, 239 siswa selamat, dengan 23 di antaranya terkonfirmasi mengalami luka-luka.
Baca Juga: Penyebab 11 Siswa MTs di Ciamis Tewas saat Susur Sungai Pramuka, Kejadian Berulang
Kedua kejadian yang menewaskan siswa-siswa SMP di atas punya pola sama dan kegiatan serupa. Sama-sama susur sungai dalam program pramuka.
Pertanyaan yang kemudian muncul, apa pentingnya susur sungai untuk siswa SMP?
Susur sungai bila dalam kebencanaan atau dalam ranah kerja Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bertujuan untuk mencegah banjir bandang. Hal itu diungkapkan Prof. Agus Maryono dari Universitas Gadjah Mada.
Agus mengatakan, salah satu upaya pencegahan banjir bandang yang dapat dilakukan oleh komunitas yakni susur sungai.
Susur sungai merupakan aktivitas menyusuri sungai untuk melihat sepanjang daerah aliran sungai terdapat hambatan atau sumbatan yang dapat memicu terjadinya banjir atau banjir bandang.
Adapun dalam pelaksanaanya, lanjut Agus, perlu sebuah kesiapan yang matang dan dilakukan oleh orang dewasa dengan dukungan peralatan keselamatan yang mencukupi serta menekankan faktor keamanan.
Menurutnya, susur sungai ini tidak dilakukan di tengah sungai tetapi di pinggir.
“Selama melakukan susur sungai, kita memantau kondisi apakah ada obstacle atau sumbatan. Kita dapat teruskan ke bagian atas (hulu) dan kalau perlu menggunakan drone,” ujar Agus dilansir dari bnpb.go.id, Sabtu (16/10/2021).
Baca Juga: Pasca Tragedi Susur Sungai, MTs Harapan Baru Liburkan Seluruh Siswa Kelas VII
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.