JAKARTA, KOMPAS.TV - Hari ini, 5 Oktober 2021, Tentara Nasional Indonesia (TNI) merayakan HUT ke-76. Sebagai momentum, berikut deretan andalan alusista TNI dalam menjalankan tugas pertahanan negara.
Global Fire Power menempatkan kekuatan militer Indonesia pada posisi ke-16 pada 2021 dengan skor 0.2684.
Posisi kekuatan militer Indonesia dinilai unggul dari beberapa negara tetangga. Thailand berada di peringkat 26 (skor 0.4427), Vietnam posisi 24 (skor 0.4189), dan Australia peringkat 19 (skor 0.3378).
Merujuk data Global Fire Power, TNI Angkatan Udara (AU) memiliki 15 helikopter serang, 188 helikopter, 1 tanker fleet, 17 unit misi khusus, 109 armada latih, 64 armada transportasi, 38 armada serangan khusus, dan 41 unit pesawat fighters maupun interceptors.
TNI Angkatan Darat (AD) mempunyai 332 tank, 1.430 kendaraan lapis baja, 63 unit peluncur roket, 366 towed artillery, dan 153 self-propelled artillery.
Kemudian, TNI Angkatan Laut (AL) didukung dengan 7 kapal fregat atau kapal perang, 24 korvet atau kapal perang kecil, 179 kapal patroli, 10 mine warfare, dan 5 kapal selam.
Baca Juga: HUT ke-76 TNI: Sejarah, Peran hingga Tugasnya sebagai Alat Pertahanan RI
Melansir Kompas.com, berikut sejumlah alutsista yang jadi andalan TNI sampai saat ini:
1. Jet Tempur Su-30
Su-30 dapat membawa dua kru, mampu melaju dengan kecepatan maksimum 2.120 kilometer per jam dan mampu menjelajah jangkauan 3.000 kilometer. Ia merupakan jet tempur yang dikembangkan Sukhoi (kini anak perusahaan United Aircraft Corporation) dari Rusia pada 1996.
Pesawat ini merupakan jet tempur multifungsi dengan panjang 21,9 meter, rentang sayap 14,7 meter, dan tinggi 6,36 meter.
Pesawat ini dipersenjatai GSh-30-1 gun (kaliber 30 mm, 150 peluru), enam rudal anti-radar, enam rudal berpemandu laser, dan enam bom udara.
2. Helikopter Apache
Helikopter Apache merupakan salah satu alutsista andalan TNI AD. Ia memiliki tiga jenis senjata yakni, automatic gun canon 30 mm yang bisa menembus baja setebal 2 hingga 5 sentimeter, roket, dan rudal.
Helikopter serbu buatan Amerika Serikat tersebut tiba di Indoensia pada 2018 sebanyak delapan unit, yakni Apache 64E.
Deretan helikopter Apache berada di Hanggar Skadron 11/Serbu, Pangkalan Udara Utama Ahmad Yani (Lanumad Yani), Penerbang TNI Angkatan Darat (Penerbad), Semarang, Jawa Tengah.
3. Kapal Selam KRI Alugoro-405
Dari TNI AL, ada Kapal selam KRI Alugoro-405 yang diresmikan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto pada 17 Maret 2021 di Surabaya, Jawa Timur.
Alugoro-405 merupakan kapal selam jenis Diesel Electric U209/1400 Chang Bogo Class yang mempunyai panjang 61,3 meter dan mampu menampung 40 orang kru serta tim khusus TNI AL.
Kemampuan jelajah Alugoro-405 sendiri dapat bertahan hingga 50 hari pada saat menjalani operasi dan dapat bertahan hingga 30 tahun ke depan. Sedangkan, kecepatan kapal selam ini maksimal sekitar 21 knot pada kondisi menyelam dan 12 knot ketika berada di permukaan.
Kapal ini beroperasi di bawah naungan Komando Armada II (Koarmada II) TNI AL dan dibuat PT PAL Indonesia (Persero) yang bekerja sama dengan perusahaan Korea Selatan, Daweoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME).
Baca Juga: Panglima TNI Ziarah ke TMP Kalibata Dalam Rangka Peringatan HUT Ke-76 TNI
4. KRI I Gusti Ngurah Rai-332
KRI I Gusti Ngurah Rai-332 adalah kapal fregat yang memiliki kemampuan untuk pertahanan udara dari serangan pesawat tempur, peperangan di permukaan, dan serangan bawah laut.
Selain itu, kapal fregat ini memiliki kemampuan peperangan elektronik melalui sistem electronic counter measure (ECM) dan electronic support measure (ESM) yang diintegrasi dalam combat management system (CMS).
Kapal buatan PT PAL dan Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) Belanda ini juga mampu membiaskan gelombang elektromagnet musuh.
KRI I Gusti Ngurah Rai-332 memiliki panjang 105,11 meter, lebar 14,02 meter. Berbobot penuh 3.216 ton, kapal ini dilengkapi sonar 5,73 meter dan kecepatan maksimal 28 knot.
5. Tank Leopard
Dari TNI AD, ada juga alutsista canggih, yakni tank Leopard. Leopard adalah tank tempur utama atau main battle tank (MBT) buatan Jerman yang memiliki berat 60 ton dengan panjang 9,9 meter serta lebarnya 3,75 meter.
Indonesia menggunakan beberapa tipe tank ini pada 2011, salah satunya tipe Revolution. Senjata utama dari tank ini adalah meriam Rheinmetall kaliber 120 mm L44 atau L55; berisi 42 peluru dan senjata pelengkapnya 2 x 7.62 mm MG3A1 berisi 4,750 peluru, atau FN MAG.
Jika melintas di jalan raya, bobot Tank Leopard lebih ringan ketimbang truk tronton. Berdasarkan penelitian tim Institut Teknologi Bandung, yang dikutip Valian, berat Leopard di jalan raya berkisar 8.908,0 newton per meter persegi.
6. Peluncur Roket Multiple Astros II MK6
Astros II MK6 merupakan peluncur roket multipel alias multiple launch rocket system (MLRS) buatan Brasil. Astros II MK6 dioperasikan oleh kesatuan Arteri Medan (Armed) TNI AD.
Senjata ini mampu meluncurkan 32 roket dalam waktu enam detik. Dengan daya ledak hampir hampir dua hektare, Astros dianggap mampu melumpuhkan basis pertahanan musuh.
Baca Juga: Momentum HUT ke-76 TNI, TB Hasanuddin: Jangan lagi Ada Perkelahian Antar Matra dan Polisi
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.