JAKARTA, KOMPAS.TV- Plt Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha yang menuding balapan Formula E merugikan ratusan miliar bahkan triliunan rupiah membuat Relawan Bala Anies tidak tinggal diam.
Pernyataan Giring yang dilontarkan dalam podcast Deddy Corbuzier itu membuat Ketua Relawan Pendukung Anies Baswedan (Bala Anies) Sismono La Ode menilai perkataan Giring itu penggiringan yang cacat data dan logika.
“Justru kegiatan internasional ini, laiknya Mandalika 2022 sangat menguntungkan bangsa Indonesia, baik secara stimulus ekonomi ataupun reputasi Indonesia (Jakarta),” ujarnya dalam siaran pers, Senin (4/10/2021).
Ia mengungkapkan hampir semua kegiatan internasional yang sukses pasti akan memberi stimulus ekonomi, pariwisata, dan investasi. Contohnya, lagu "Waka Waka" dan Shakira dikenal di Afrika Selatan setelah ada perhelatan piala dunia.
Oleh karena itu, semua acara internasional, termasuk Asian Games 2018 dan MotoGP Mandalika 2022 yang diinisiasi Presiden Jokowi, bukan lah pemborosan, melainkan peluang.
Baca Juga: Relawan Bala Anies Pilih Memaklumi Pernyataan Giring, Ini Alasannya
Menurut La Ode, jika Giring masih berprofesi sebagai penyanyi, maka ia menjadi salah satu sosok yang paling diuntungkan dengan keberadaan Formula E.
Ia menegaskan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah berulang kali menjawab soal besaran uang komitmen yang dianggarkan Pemerintah DKI maupun beban pada anggaran negara. Pemerintah provinsi hanya membayar Rp 560 miliar saja pada awal 2019 dan diperuntukkan untuk tiga musim tersisa 2022-2024, sebagaimana tercantum dalam kesepakatan bersama Pemprov dan Formula E Operations (FEO).
Disampaikan dalam dokumen resmi Pemprov, pembiayaan Formula E sekitar Rp 150 miliar dan tidak menggunakan dana APBD tetapi dari sponsorship yang dilakukan Jakpro selaku badan usaha milik daerah.
“Temuan BPK seluruhnya juga telah ditindaklanjuti secara tuntas. Tidak ada uang masyarakat termasuk uang Giring yang dipakai disini, dan semuanya sudah dibahas dalam Rapat Paripurna DPRD di mana Partainya Giring juga ikut,” ucapnya.
La Ode berharap Giring lebih banyak menggali informasi sebelum menyampaikan komentar seputar politik. Terlebih, disampaikan dalam podcast Deddy Corbuzier yang berkelas dan ditonton oleh orang-orang yang terdidik.
“Giring sebaiknya tidak bermanuver dengan menggunakan “cara berpikir katanya”,” kata La Ode.
Ia berpendapat apabila Giring mau sedikit menggali informasi dari sumber utama, dia pasti tidak sesat pikir. Sebagaimana data yang dikeluarkan Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Pemrov DKI Jakarta, ada 12 item yang bisa menjelaskan politik katanya ala Giring cs.
Baca Juga: Tudingan Giring soal Anies Baswedan Pembohong, Ini Kata PSI
La Ode tidak menampik besaran komitmen fee Formula E di Jakarta telalu besar ketimbang kota-kota lain di dunia.
“Ini betul! Tapi penggunaan logika apple to apple antar kota penyelenggara adalah salah,” tuturnya.
Alasannya, pertama, apa saja yang dicover oleh FEO, kedua, jarak lokasi dengan kota penyelenggaraan lainnya, dan ketiga, kapan kota tersebut jadi tuan rumah. Artinya, semakin akhir semakin tinggi komitmen fee.
Terkait biaya komitmen fee tidak digunakan untuk dana pendidikan dan penanggulangan Covid-19 seperti pemikiran Giring, La Ode mengatakan dalam konteks politik anggaran tetap mempertimbangkan semua aspek dan jangka waktu target. Terlebih, pembayaran komitmen fee sudah lunas sejak 2019, sehingga tidak mengganggu anggaran saat ini dan yang akan datang.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.