"Kalau kemudian mereka ada inisiatif mohon maaf kami tidak mengetahuinya, tapi secara resmi kami DPP Partai Demokrat tidak ada upaya (intimidasi) itu," jelas Herzaky.
Dia juga berujar bahwa Partai Demokrat todak perlu melakukan intimidasi seperti yang ditudingkan kubu Moeldoko, mengingat mereka berada di pihak yang benar.
"Mengapa (tidak melakukan intimidasi) karena kami di pihak yang benar," ujarnya.
Seperti diketahui, sebelumnya M Isnaini Widodo mengungkapkan adanya upaya intimidasi dari pihak AHY untuk mencabut judicial review atau uji materi terhadap AD/ART Partai Demokrat.
"Memang kami berempat, berlima saat ini dalam kondisi apa ya, bahasanya menyampaikan intimidasi, itu hal yang wajar lah, Mas AHY upaya bagaimana agar kita ini mencabut di 154 (PTUN) maupun di judicial review," kata Isnaini dalam konferensi pers, Sabtu (2/10/2021).
Namun, Isnaini menolah permintaan tersebut dan tidak tertarik bila diiming-imingi uang. Ia mengklaim, langkahnya mengajukan judicial review bertujuan untuk menegakkan demokrasi.
"Ketika saya sudah tidak memegang komitmen, apalagi dengan iming-iming nominal rupiah, berarti harga saya ya sebesar itu. Janganlah, saya enggak mau nama saya bernilai nominal rupiah," tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, mantan Ketua DPC Demokrat Kabupaten Kepulauan Sula Adjrin Duwila menyatakan pihaknya juga didekati melalui pesan singkat aplikasi Whatsapp.
"Ini salah satu bentuk WA ini mungkin saya bacakan 'kami pasukan nggak diopenin, lah sama' artinya diopenin ini kan. Kita enggak dapet apa-apa gitu lho. Nah seperti ini ini adalah salah satu bentuk upaya untuk mendekati para penggugat," ungkap Adjrin.
Baca Juga: Demokrat Kubu Moeldoko Ingatkan Mahfud MD Tidak Perlu Beri Statement Terlalu Jauh
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.