JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepolisian berhasil menangkap tiga dari empat pelaku pembunuhan paranormal di kawasan Kelurahan Kunciran, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang pada Sabtu (18/9/2021).
Ketiga pelaku penembakan Arman (A) yakni berinisial M, K, dan S.
Mereka ditangkap di tempat terpisah, ada yang di rumah makan, dan ada yang diringkus saat ingin melarikan diri ke pulau Sumatera.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menjelaskan para pelaku memiliki peran masing-masing.
Baca Juga: Polisi Tangkap Pelaku Penembakan Ustaz di Tangerang dan Dalang Pembunuhnya
Aktor utama dari kasus penembakan paranormal ini adalah M yang ditangkap di rumah makan di daerah Serang, Banten, Kamis (23/9/2021).
"(M) dia inisiator kejadian ini, dia aktor intelektualnya," ujar Yusri saat konferensi persnya di Jakarta pada Selasa (28/9/2021).
Yusri menambahkan M bekerja sebagai pengusaha angkutan untuk di daerah Banten.
Dengan uang Rp60 juta, M menyewa eksekutor untuk membunuh paranormal berinisial A.
Tersangka kedua yang ditangkap yakni K dan S pada Senin (27/9/2021) di Serang, Banten. Keduanya berencana melarikan diri ke Sumatera.
Baca Juga: Polisi Sebut Paranormal di Tangerang Sudah Diintai 4 Hari Sebelum Ditembak di Depan Rumahnya
Yusri menjelasakan K adalah pelaku eksekutor penembakan. Dalam melaksanakan aksinya K ditemani oleh S sebagai joki alias pengendara saat melaksanakan eksekusi.
K dan S mendapat bayaran Rp50 juta untuk menembak A. Uang tersebut diterima tidak secara langsung melainkan bertahap yang diawali pemberian sebesar Rp35 juta.
"Sisa pembayaran diberikan kembali (oleh M) dengan memberi ponsel," ujar Yusri.
Yusri menjelaskan untuk tersangka keempat yakni berinisial Y. Tersangka Y berperan sebagai penghubung pihak eksekutor.
Baca Juga: Kasus Penikaman Ustaz dan Penembakan, Mahfud MD: Istilah Kriminalisasi Ulama Itu Salah
Tersangka Y mendapat upah Rp10 juta dari M sebagai penghubung antara M dan K serta S.
Yusri menjelaskan kepolisian masih melakukan pengejaran terhadap tersangka Y.
"Kami kasih waktu 3x24 jam untuk menyerahkan diri, kami sudah tahu identitas dan kami terus mengejar," ujar Yusri.
Didasari dendam
Motif penembakan yang menewaskan paranormal bernama Arman didasari dendam pribadi tersangka M.
Yusri menjelaskan, berawal ketika istri tersangka M berobat kepada korban Arman di rumahnya di Kecamatan Pinang, Kota Tangerang untuk memasang susuk.
Baca Juga: Terungkap Motif Penembakan Paranormal di Tangerang, Dendam Istri Disetubuhi Korban Saat Berobat
"Tetapi yang terjadi adalah istri tersangka disetubuhi oleh korban (A)," ujar Yusri .
Tersangka M mengetahui istrinya disetubuhi korban karena ada pesan yang sempat bocor dan diketahui oleh tersangka M.
Menurut Yusri, peristiwa persetubuhan itu terjadi pada 2010.
Namun, baru dua tahun yang lalu atau pada 2019, tersangka M mengetahuinya.
Tersangka M sempat meminta istrinya mengakui bahwa telah disetubuhi oleh paranormal A. Namun, istrinya ketika itu tidak mau mengaku.
Baca Juga: Update: Polisi Telusuri CCTV Dalam Kasus Penembakan Ustaz di Tangerang
"Ketika tersangka M dan istrinya menunaikan haji, barulah istrinya mengaku ada kejadian persetubuhan pada saat berobat," ujar Yusri.
Dari situlah, kemudian muncul dendam dalam diri tersangka.
Mulailah tersangka M menyusun rencana untuk menghabisi nyawa korban.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.