JAKARTA, KOMPAS.TV – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengecam penyerangan terhadap tenaga kesehatan di Kiwirok Papua yang menewaskan suster Gabriela Meilan beberapa waktu lalu.
Komnnas HAM menegaskan, kekerasan tidak akan menyelesaikan persoalan di Papua, sebaliknya hanya menambah korban dari warga sipil.
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menyatakan penyerangan terhadap tenaga kesehatan adalah masalah serius. Choirul Anam menegaskan, penyerangan tersebut merupakan pelanggaran Hak Asasi manusia.
“Komnas mengecam tindakan kekerasan kepada nakes karena itu bentuk pelanggaran HAM,” katanya, Senin (20/9/2021)
Komnas HAM menegaskan jalan untuk menyelesaikan masalah di Papua adalah dialog. Untuk itu, kata Choirul Anam, Komnas Ham sudah menawarkan fasilitasi atau menjadi mediator dialog antara pihak-pihak yang berkepentingan di Papua.
Baca Juga: Pasca Serangan Puskesmas di Distrik Kiwirok, 5 Nakes Jalani Perawatan Intensif
“Semua pihak stop melakulan kekerasan baik OPM (organisasi papua merdeka), KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) atau petugas keamanan,” ujarnya,
Dia menyatakan masyarakat Papua telah merindukan situasi damai. Sebab lewat konflik, korban tak bersalah, terus berjatuhan.
“Ini harus ada kebijakan yang menghindari kekerasan. Kami merumuskan kebijakan itu ya dialog,” tutur Choirul Anam.
Baca Juga: Pasca Penyerangan Nakes di Papua, IDI Wilayah Papua Minta Keselamatan Nakes Dijamin Saat Bertugas!
Menurut Choirul, Komnas HAM mengajak dialog, karena terbukti sudah pernah berhasil. Dia mencontohkan, konflik bertahun-tahun di Aceh bisa diselesaikan melalui dialog.
“Kita punya success story di Aceh, kenapa kita tidak gunakan pendekatan seperti itu lagi? " ujar Choirul.
Dia menyatakan saling tuding soal siapa yang lebih banyak melakukan kekerasan, tidaklah berguna. Saling tuding tidak menyelesaikan masalah dan tidak membuat perdamaian tercipta.
Baca Juga: 9 Nakes Korban Serangan KKB di Kiwirok Papua Alami Trauma Psikis
“Luka papua, luka bersama karena bersaudara, tapi kalau masing-masing gelar pasukan, tidak akan pernah kelar,” ujarnya.
Menurut Choirul, tim dari Komnas HAM melakukan upaya investigasi peristiwa di Kiwirok, Papua. Komnas HAM juga ingin meninjau masalah menajemen keamanan baik yang diterapkan oleh petugas keamanan maupun kelompok Kriminal bersenjata.
“Apakah menejemen keaman yang kita terapkan disana menimbulkan kekerasan ? Baik oleh pengamanan kita atau KKB, kalau iya kenapa tidak kita evaluasi bersama,” paparnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.