Kompas TV nasional kesehatan

Satgas Covid-19 Sebut Tidak Ada Lagi Rumah Sakit dengan BOR di Atas 60 Persen

Kompas.tv - 7 September 2021, 20:23 WIB
satgas-covid-19-sebut-tidak-ada-lagi-rumah-sakit-dengan-bor-di-atas-60-persen
Ilustrasi: Satuan Tugas (Satgas) penanganan Covid-19 menyatakan penurunan kasus positif harian di seluruh provinsi di Indonesia berkontribusi pada penurunan angka bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit. (Sumber: Dok. RSUI)
Penulis : Nurul Fitriana | Editor : Edy A. Putra

Selain karena jumlah wilayah yang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 menurun, hal ini juga didukung oleh BOR dan positivity rate yang lambat laun mencapai batas maksimum yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Baca Juga: Kasus Aktif Covid-19 Menurun, Wiku Adisasmito Ingatkan Masyarakat untuk Tetap Bijaksana

Kabar baik lainnya, kata Wiku, saat ini peringkat Indonesia di dunia menempati posisi ke-20. Sedangkan negara-negara tetangga berada di posisi 11 hingga 18.

Oleh karena itu, ia mengatakan segala hal yang mengarah pada perkembangan Covid-19 yang lebih baik, perlu diapresiasi. Terlebih Indonesia memiliki jumlah penduduk lebih banyak dari negara-negara tetangga.

"Aspek demografis penduduk Indonesia, lebih tinggi dari negara tetangga namun tetap dapat menunjukkan penurunan. Ini merupakan perkembangan yang baik dan patut diapresiasi," kata Wiku.

Ia juga mengungkapkan bahwa positivity rate di Indonesia mencapai 6,97 persen.

"Sedikit lagi akan mencapai batas minimal WHO yaitu 5 persen," tambahnya.

Dari 34 provinsi di Indonesia, dalam dua pekan terakhir, hanya Sulawesi Barat yang positivity rate-nya naik.

Sementara, lanjutnya, penurunan drastis terjadi di Provinsi Lampung, Jambi, dan Aceh.

Meski demikian, Wiku kembali mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk tidak lengah lantaran fase paling berat adalah fase ketika kasus mulai melandai.

"Perbaikan Covid-19 di Indoensia ini tentunya patut kita syukuri, namun jangan sampai membuat kita lengah. Belajar dari pengalaman lonjakan kasus sebelumnya, bahwa justru fase yang paling berat adalah fase ketika kasus mulai melandai," pungkasnya.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x