JAKARTA, KOMPAS.TV - Sudah lebih dari satu minggu sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa dan Bali diterapkan pada 3 Juli 2021, kasus Covid-19 di Indonesia masih juga meningkat.
Melihat kondisi tersebut, epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman lantas memberikan beberapa catatan penting sebagai evaluasi terhadap pelaksanaan PPKM Darurat.
Dicky menyebutkan, pertumbuhan kasus (growth rate) Covid-19 masih mengalami peningkatan dari 38,3 persen di awal pelaksanaan PPKM Darurat, menjadi 45,4 persen pada 9 Juli 2021.
Hal serupa juga terjadi pada angka reproduksi virus, yang meningkat dari 1,37 persen menjadi 1,4 persen.
"Artinya (PPKM Darurat) belum berhasil, karena untuk melihat evaluasi, keberhasilan intervensi ya dari dua ini terutama," kata Dicky, dikutip dari Kompas.com, Minggu (11/7/2021).
Baca Juga: PPKM Darurat, Begini Aturan Pelaksanaan Iduladha di Jawa Barat
Selain dua hal tersebut, Dicky juga melihat adanya peningkatan angka kematian selama tujuh hari terakhir, yang awalnya 219 per 1 juta penduduk menjadi 236 per 1 juta penduduk.
Sejalan dengan itu semua, kapasitas testing Covid-19 juga ikut mengalami peningkatan, dari 49,8 per 1.000 orang menjadi 52 per 1.000 orang.
"Ada sedikit peningkatan, tapi ini belum memadai. Bahkan jauh dari memadai, karena dilihat dari test positivity rate 3 Juli 24,1 persen, per 9 Juli hanya meningkat 26,6 persen," ungkap Dicky.
"Ini menandakan belum memadainya tes, masih belum bisa menjangkau dan menemukan kasus infeksi," imbuhnya.
Baca Juga: Langgar PPKM Darurat, Resepsi Pernikahan di Magelang Dihentikan Satgas Covid-19
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.