Kompas TV nasional update corona

Satgas Covid-19 Minta Pemerintah Daerah Evaluasi Kebijakan Kegiatan dan Aktivitas Masyarakat

Kompas.tv - 22 Juni 2021, 22:35 WIB
satgas-covid-19-minta-pemerintah-daerah-evaluasi-kebijakan-kegiatan-dan-aktivitas-masyarakat
Jubir Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito saat memberikan keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 secara online di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (28/10/2020) (Sumber: Dok. Covid19.go.id)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Fadhilah

JAKARTA, KOMPAS.TV – Satgas Covid-19 meminta pemerintah daerah mengevaluasi kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan masyarakat menyusul adanya peningkatan kasus Covid-19.

Terlebih lagi saat ini kasus Covid-19 sudah lebih tinggi dari angka kesembuhan pasien.

Koordinator Tim Pakar dan juru bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan perbaikan dapat meliputi evaluasi kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan dan aktivitas masyarakat.

Baca Juga: Angka Covid-19 Tembus Lebih dari 13.000 Kasus

Seperti kapasitas kantor, pusat perbelanjaan restoran, tempat makan, tempat wisata, serta fasilitas umum lain yang berpotensi menjadi titik penularan Covid-19.

“Angka kesembuhan lebih rendah dibandingkan kasus positif perlu menjadi target utama perbaikan penanganan Covid-19,” ujar Wiku dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/6/2021).

Selain itu Wiku juga meminta pemerintah daerah dapat meningkatkan kualitas penanganan pasien Covid-19 di fasilitas layanan kesehatan dengan menerapkan strategi early over treatment.

Melalui strategi tersebut, pasien Covid-19 di rumah sakit yang sudah menunjukkan perbaikan kondisi dapat segera dirujuk melanjutkan isolasi mandiri di rumah.

Baca Juga: Satgas Sebut Tak Perlu Test PCR Setelah Isolasi Mandiri, tapi juga Jangan Bertindak Sendiri

Hal ini untuk meningkatkan kapasitas rumah sakit sehingga RS mampu menampung pasien Covid-19 dengan gejala sedang hingga berat.

Satgas juga mendorong pihak rumah sakit segera mengonversi tempat tidur di RS untuk pasien Covid-19 dan menyediakan fasilitas isolasi terpusat di masing-masing wilayah.

Dengan demikian, beban rumah sakit dapat berkurang sehingga para tenaga kesehatan tak kewalahan menangani pasien.

Baca Juga: Covid-19 melonjak, rumah sakit darurat disiapkan.

"Apabila seluruh provinsi-provinsi ini mampu menurunkan penambahan kasus positif dan meningkatkan kesembuhan, maka dapat mendongkrak angka kesembuhan di tingkat nasional pula,” ujar Wiku.

Data Satgas Covid-19, per tanggal 20 Juni 2021, terdapat enam provinsi yang memiliki selisih yang tinggi antara kasus positif baru dengan tingkat kesembuhan.

Enam provinsi itu adalah DKI Jakarta dengan selisih 13.032 kasus, Jawa Tengah (7.171 kasus), Jawa Barat (6.670 kasus), Jawa Timur (2.239 kasus), Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) (2.131 kasus, dan Banten (878 kasus).

Selain selisih antara kasus baru dan angka kesembuhan, Tim Satgas Covid-19 juga menyoroti enam provinsi dengan kasus aktif tertinggi.

Baca Juga: Dalam Rapat Paripurna DPR, BPK Sampaikan Temuan Masalah Pelaporan Keuangan Penanganan Covid-19

Provinsi itu adalah Jawa Barat dengan total 28.784 kasus aktif, DKI Jakarta (11.411 kasus aktif), Jawa Tengah (10.050 kasus aktif), Papua (8.799 kasus aktif), Riau (6.291 kasus aktif), dan Kepulauan Riau (3.431 kasus aktif).




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



Kunjungan Paus ke Indonesia

FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x