Kompas TV nasional kesehatan

Ketua Satgas Covid-19 IDI Larang Vaksin AstraZaneca untuk Usia di Bawah 30 Tahun

Kompas.tv - 23 Mei 2021, 16:45 WIB
ketua-satgas-covid-19-idi-larang-vaksin-astrazaneca-untuk-usia-di-bawah-30-tahun
Ilustrasi Astrazeneca (Sumber: Instagram)
Penulis : Aryo Sumbogo | Editor : Tito Dirhantoro

Selain itu, terdapat pula riset terkait vaksin AstraZeneca yang menyebut suntikan vaksin Covid-19 tersebut sebaiknya digunakan untuk mereka yang berusai 40 tahun ke atas.

Riset itu terbit setelah ditemukannya kasus pembekuan darah pada orang berusia 30 hingga 39 tahun yang disuntik vaksin AstraZeneca, meski masih jarang, sebagaimana dilansir dari Forbes, Jumat (7/5/2021).

Oleh karena itu, Komite Bersama Vaksinasi dan Imunisasi (JCVI) Inggris memperbarui panduan vaksinasi dengan vaksin AstraZeneca.

Jika sebelumnya, sejak bulan April yang diberi vaksin selain AstraZeneca adalah yang berusia di bawah 30 tahun. Kini, berubah jadi yang berusia di bawah 40 tahun.

"Kami menyarankan orang dewasa berusia 30 hingga 39 tahun, yang belum divaksinasi dan tidak memiliki kondisi kesehatan mendasar yang membuat mereka berisiko lebih tinggi terkena Covid-19 parah, sebaiknya ditawarkan alternatif vaksin (selain) AstraZeneca," kata ketua JCVI Profesor Wei Shen Lin.

Baca Juga: Vaksin AstraZeneca Batch CTMAV547 Disetop, Bagaimana Warga yang Sudah Terima Dosis Pertama?

Perlu diketahui, pada 28 April 2021, setidaknya terdapat 240 laporan kasus pembekuan darah di Inggris yang disinyalir merupakan dampak dari penyuntikan vaksin AstraZeneca.

Dalam seluruh laporan tersebut, diketahui kasus gumpalan darah yang langka dapat memicu tingkat kematian hingga 20 persen, dan risiko lebih tinggi terjadi pada wanita dibanding laki-laki.

Sementara, Inggris telah mengeluarkan izin untuk tiga vaksin Covid-19, mulai dari vaksin Moderna, Pfizer, dan AstraZeneca.

Vaksin lain, yakni Johnson & Johnson, saat ini tengah dalam tahap peninjauan oleh otoritas Inggris, meski menggunakan teknologi serupa dan memiliki risiko penggumpalan darah yang sama dengan vaksin AstraZeneca 

Meski begitu, wakil kepala petugas medis di Inggris, Jonathan Van-Tam berharap suntikan Johnson & Johnson yang menjadi pengganti vaksin AstraZeneca nantinya tidak akan diberikan untuk individu yang lebih muda.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x