BOGOR, KOMPAS.TV - Libur panjang yang berlangsung dari Sabtu (14/9/2024) hingga Senin (16/9/2024) berubah menjadi mimpi buruk bagi ribuan wisatawan yang memilih berlibur ke Puncak Bogor, Jawa Barat.
Lokasi wisata favorit ini mengalami kemacetan parah yang berlangsung selama kurang lebih 10 jam, menghambat pergerakan wisatawan, baik yang menuju maupun meninggalkan kawasan tersebut.
Kemacetan mulai terjadi pada Minggu (15/9/2024) siang dan berlanjut hingga Senin (16/9/2024) dini hari. Sistem one way yang diberlakukan sejak pukul 12.00 WIB ternyata tidak mampu mengatasi lonjakan arus kendaraan.
Alih-alih memperlancar lalu lintas, kebijakan ini justru memperparah situasi dan membuat banyak pengendara frustrasi.
Salah satu pengendara yang terjebak dalam kemacetan, Dirman (48), mengatakan mereka sudah terjebak macet sejak siang hari.
"Dari jam 13.00 WIB sampai sekarang. Bukan main ini saya nunggu dari siang," ujarnya dikutip dari Tribun Bogor.
Dirman, yang bermaksud menuju Puncak Bogor dari Jakarta, mengaku tidak mendapatkan informasi yang jelas dari petugas kepolisian mengenai kapan arus lalu lintas akan dinormalkan.
Baca Juga: Pabrik Tas di Sidoarjo Kebakaran, 20 Unit Damkar Dikerahkan
Ketidakpastian informasi ini menambah kekesalan para pengendara.
"Mereka juga nggak ada yang jujur, ada yang bilang jam 16.00, ada yang bilang jam 18.00, ada yang bilang jam 21.00, bahkan ada yang bilang jam 23.00," tambah Dirman.
Ia mengaku baru pertama kali mengalami kemacetan separah ini yang mencapai hingga 10 jam lamanya.
Hingga pukul 22.00 WIB, sistem one way di Jalan Raya Puncak masih diberlakukan ke arah Jakarta. Banyak pengendara yang terjebak sejak siang hari masih bertahan, sementara beberapa lainnya memilih untuk putar arah dan mengurungkan niat mereka menuju Puncak Bogor.
Wisatawan asal Depok, Jawa Barat, Domu Ambarita terpaksa mengubah rencana liburannya. Ia yang semula berencana pulang pada hari Minggu pukul 13.00 WIB, harus menyewa vila kembali karena terjebak macet.
"Hari Minggu ini rencana pulang jam 13.00 WIB, seiring info one way ke arah Jakarta," tuturnya dengan nada kecewa.
Situasi semakin memprihatinkan bagi para pengendara motor seperti Tama. Ia terpaksa turun dari motornya dan beristirahat di aspal karena kendaraan sama sekali tidak bergerak.
"Ya terpaksa istirahatnya duduk di aspal," ungkapnya, menggambarkan kondisi ekstrem yang harus dihadapi para wisatawan.
Sumber : Tribun Bogor
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.