JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin membeberkan ada 3 orang yang kini meninggal usai menerima vaksinasi Covid-19.
Beberapa hari lalu, baru dua orang meninggal usai menerima vaksin AstraZeneca.
Usai kejadian itu, pemerintah menghentikan sementara penggunaan vaksin AstraZeneca batch CTMAV547.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sedang melakukan uji toksisitas dan sterilitas vaksin AstraZeneca batch CTMAV547.
Baca Juga: Alternatif Baru, Vaksin Covid-19 Novavax dan Pfizer Tiba di Indonesia Bulan Juni-Juli
Menkes Budi Gunadi tidak mengungkapkan kasus baru meninggalnya penerima vaksin Covid-19.
“(Usai divaksin) AstraZeneca ada tiga orang (yang meninggal), sekarang sedang diteliti. Ada peneliti KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi)-nya. Apakah itu meninggal gara-gara divaksin atau enggak,” ujar Menkes Budi Gunadi kepada awak media di RSUD Otto Iskandardinata, Kabupaten Bandung, Selasa (18/5/2021).
Budi menyebut, pihaknya belum menerima hasil peninjauan kembali vaksin AstraZeneca batch CTMAV547 karena pemeriksaan masih berlangsung.
“Hasilnya sedang diperiksa," kata Budi.
Ia pun berusaha menenangkan masyarakat.
Menurutnya, pemerintah telah menyalurkan 1,2 juta dosis vaksin AstraZeneca dan belum ada kasus kematian di wilayah lain.
“Tapi perlu diketahui, AstraZeneca sudah dikasih sebanyak 1,2 juta. Yang paling banyak Jawa timur dan Bali. Itu tidak ada yang meninggal,” bebernya.
Menurut Budi, kasus meninggal usai menerima vaksin Covid-19 ini hanya terjadi di DKI Jakarta.
Baca Juga: 2 Orang Meninggal Usai Vaksinasi AstraZeneca, Ini Kronologi dan Kata Kemenkes
“Jawa timur (menerima) 600 ribu (dosis), Bali 500 ribu. Yang terjadi (meninggal dunia) di Jakarta, baru 150 ribu (dosis),” imbuhnya.
Budi mengatakan, pihaknya tidak menutup kemungkinan ada penerima vaksin yang mengalami efek samping berat.
Namun, belum ada kasus meninggal karena vaksin AstraZeneca.
“AstraZeneca sudah divaksin sebanyak 1,2 juta. Yang KIPI-nya berat atau dirawat itu ada 26. Belum ada yang meninggal,” ungkap Budi.
Vaksin AstraZeneca pun masih terus digunakan untuk vaksinasi, kecuali batch CTMAV547.
“Penggunaan vaksin AstraZeneca tetap terus berjalan dikarenakan vaksinasi Covid-19 membawa manfaat lebih besar,” jelas Siti Nadia Tarmidzi, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dalam keterangan tertulis, Senin (17/5/2021).
Pakar Imunisasi dan mantan pejabat Kemenkes, Elizabeth Jane Soepardi menerangkan, vaksin Covid-19 belum tentu terkait dengan kematian setelah vaksinasi.
Baca Juga: Mengenal Vaksin CanSino yang Dipakai untuk Vaksinasi Gotong Royong
“Kita harus mengetahui riwayat penyakit seseorang sebelum memutuskan apakah KIPI terkait dengan vaksinasi. Itulah yang saat ini sedang dikaji oleh Komnas KIPI,” ujar Jane.
Sementara, Nadia mengatakan manfaat vaksinasi lebih besar dari risiko dalam keadaan mendesak seperti pandemi Covid-19 ini.
“Jadi, tidak ada alasan masyarakat untuk ragu-ragu mengikuti program vaksinasi,” tegas Nadia
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.