Baca Juga: Aktivis sampai Akademisi Mengecam Penonaktifan 75 Pegawai KPK Lewat Tes Kebangsaan
“Orang yang dulu tidak punya kewenangan apa-apa, sekarang kewenangannya luar biasa. Ketemu presiden diterima, bisa perintahkan menteri,” katanya.
Sujanarko mengatakan, kesombongan yang terjadi pada pimpinan KPK akan sangat berbahaya jika dibarengi dengan niat politik.
“Kesombongan ini kalau dibarengi niat politik itu sangat berbahaya," ucapnya.
Ketika ditanya apakah Firli Bahuri memiliki niat politik dengan memanfaatkan jabatan sebagai Ketua KPK, Wijanarko mengaku tidak tahu.
Baca Juga: Novel Baswedan Sebut Ketua KPK Bertindak Sewenang-Wenang karena Nonaktifkan 75 Pegawai
"(Firli) mau jadi Presiden 2024?" tanya Haris.
"Bisa juga," jawab Sujanarko.
Sujanarko memang mengakui jabatan pimpinan KPK sangat popular, sehingga jalan menuju jabatan lain sebagai petinggi negeri ini terbuka lebar.
Karena sebab itu, Sujanarko mengingatkan kepada para pimpinan KPK agar kuat mental, sehingga tidak berubah menjadi sosok yang sombong.
"Pimpinan KPK itu termasuk dalam jabatan paling populer di Indonesia dan pasti menjadi media darling juga. Kans untuk jadi wakil presiden itu bisa, tapi ini yang berbahaya. Makanya kalau jadi pimpinan mentalnya harus kuat, kalau enggak sombong," ucapnya.
Baca Juga: Penonaktifan 75 Pegawai KPK, Ray Rangkuti: Palu Godam Kehancuran KPK Keras Berdentum, Menyedihkan
"Jadi menurut saya menjadi pimpinan KPK itu yang paling utama harus punya mental kuat, lebih ikhlas, karena berbahaya banget.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.