Kompas TV nasional sosial

Pemerintah Mulai Bangun Hunian Tetap RISHA Bagi Korban Bencana Banjir di NTT

Kompas.tv - 3 Mei 2021, 21:02 WIB
pemerintah-mulai-bangun-hunian-tetap-risha-bagi-korban-bencana-banjir-di-ntt
Gambar pembangunan hunian tetap (huntap) untuk korban terdampak bencana banjir dan longsor di NTT (Sumber: Dok. Kementerian PUPR / pu.go.id)
Penulis : Baitur Rohman | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun hunian tetap (huntap) bagi para korban terdampak bencana banjir dan longsor yang terjadi di sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada April lalu.

Hal ini merupakan salah satu arahan langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk merelokasi rumah para korban bencana ke lokasi yang lebih aman sekaligus upaya pemerintah dalam pemulihan pasca bencana.

RISHA adalah teknologi konstruksi knock down yang dapat dibangun dengan waktu cepat dengan menggunakan bahan beton bertulang pada struktur utamanya.

Dilansir dari laman situs resmi Kementerian PUPR pada Senin (3/5/2021), salah satu lokasi yang akan dibangun huntap ini berada di Waisesa 1, Desa Tanjung Batu, Kabupaten Lembata.

Baca juga: Kemenag Salurkan Bantuan kepada 98 Pegawai Terdampak Bencana di NTT

Kementerian PUPR telah melakukan pematokan seluas 4,3 hektare dari rencana total luas lahan yang akan dihibahkan sebesar 10 hektare. Pada lokasi ini akan dibangun 154 unit huntap.

Saat ini Kementerian PUPR tengah melakukan peletakan batu pertama di lokasi pembangunan huntap Waisesa 1.

Pembangunan mock up RISHA sejumlah 2 unit juga sedang dilaksanakan dan ditargetkan selesai dalam 2 minggu ke depan.

Pembangunan 2 unit mock up RISHA juga akan dilaksanakan pada lokasi relokasi lainnya setelah pematokan lahan dan proses hibah dilakukan.

“Kami juga akan melakukan pengujian geolistrik untuk memastikan ketersediaan sumber air bersih pada lahan yang akan dibangun hunta bagi para korban bencana,” ujar Ketua Satgas Penanganan Bencana Kementerian PUPR di NTT dan Nusa Tenggara Barat (NTB) Widiarto.

Baca juga: Deru UGM Ajarkan Mahasiswa Kupang Bantu Warga Terdampak Bencana Banjir NTT

Sebelumnya dikatakan Widiarto, Kementerian PUPR telah menghitung perkiraan kebutuhan biaya program pembangunan Rumah RISHA dalam rangka relokasi permukiman dengan keperluan anggaran tahun jamak sekitar Rp338 miliar yakni tahun anggaran 2021 sebesar Rp236 miliar dan tahun anggaran 2022 sebesar Rp102 miliar.

Kebutuhan anggaran tersebut dinyatakan Widiarto direncanakan untuk pembangunan sebanyak 1.000 unit RISHA, terdiri dari di Lembata sebanyak 700 unit dan Adonara sebanyak 300 unit.

Di samping dua kawasan ini, Pemerintah Daerah mengusulkan empat lokasi tambahan untuk relokasi yaitu di Kabupaten Kupang sekitar 14 unit rumah, Kota Kupang sekitar 530 unit rumah, Kabupaten Alor sekitar 599 unit rumah, dan Kabupaten Rote Ndao sebanyak 153 unit rumah.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x