JAKARTA, KOMPAS.TV - Anggota Komisi I DPR RI fraksi PPP Muhammad Iqbal mengatakan hilangnya kapal selam KRI Nanggala 402 diharapkan jadi baha evaluasi TNI AL terhadapalutsista yang dimiliki.
Iqbal juga meminta TNI AL harus memastikan alutsista yang dipergunakan masih dalam keadaan layak pakai atau tidak.
Baca Juga: Keluarga ABK Kapal Selam KRI Nanggala-402 Gelar Doa Bersama
"Dalam rangka evaluasi ini, TNI harus mengaudit alutsista yang dimiliki, sehingga setiap alutsista yang dimiliki bisa diketahui kondisinya," ujar Muhammad Iqbal, Jumat (23/4/2021).
Hal tersebut dilakukan agar menjamin keselamatan pasukan selama bertugas maupun saat sedang latihan. Terlebih, diketahui kapal selam Nanggala-402 ini terhitung cukup tua, karena diproduksi pada tahun 1979 di Jerman.
"Sehingga menimbulkan pertanyaan apakah kapal selam KRI Nanggala 402 masih layak atau tidak untuk dioperasikan," pungkasnya.
Diketahui, KRI Nanggala-402 diterima TNI AL pada 1981 dan telah 15 kali melakukan penembakan torpedo dan dalam kondisi siap tempur.
Kapal selam ini diketahui hilang kontak pada Rabu (21/4/2021) saat melakukan persiapan latihan penembakan torpedo di Bali. Hingga kini, pencarian masih dilakukan dengan melibatkan SAR lintas lembaga, TNI-Polri juga dibantu oleh pihak dari Australia dan Singapura.
Saat ini pencarian tengah difokusikan di sekitar tumpahan minyak. Ada lima KRI yang sudah diturunkan dalam pencarian ini, yaitu KRI Karel Satsuitubun, KRI Hasan Basri, KRI Hiu, KRI Singa, dan KRI Layang.
Baca Juga: Hilang Kontak di Perairan Bali, KSAL: KRI Nanggala-402 dalam Kondisi Siap Tempur
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.