Kompas TV nasional berita utama

Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang Hilang Kontak Sempat jadi Andalan Saat Sengketa Blok Ambalat

Kompas.tv - 22 April 2021, 08:52 WIB
kapal-selam-kri-nanggala-402-yang-hilang-kontak-sempat-jadi-andalan-saat-sengketa-blok-ambalat
Kapal selam KRI Nanggala 402 dikabarkan hilang kontak di Laut Bali, Rabu (21/4/2021). Kapal selam ini sempat jadi andalan saat sengketa Blok Ambalat dengan Malaysia. (Sumber: KOMPAS/CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO)
Penulis : Gading Persada | Editor : Iman Firdaus

KRI Nanggala-402 juga kerap ikut latihan perang. Tahun 2004 KRI Nanggala-402 berhasil menenggelamkan eks KRI Rakata, sebuah kapal tunda samudra buatan 1942 dengan Torpedo SUT (surface and underwater target).

Spesifikasi

KRI Nanggala-402 memiliki delapan tabung torpedo dan enam torpedo cadangan. Torpedo SUT yang saat ini dioperasikan di antaranya adalah buatan PT Dirgantara Indonesia. Tingkat keberhasilan torpedo bisa di atas 90 persen.

Baca Juga: Dari Black Out danTangki BBM Bocor Diduga jadi Penyebab Kapal Selam KRI Nanggala-402 Hilang Kontak

Daya jangkau SUT tersebut bisa sampai 23 kilometer. Torpedo ”dijatuhkan” dari tabung lalu berjalan senyap dengan peluncur baling-baling menuju sasaran.

Torpedo memiliki sensor sonar sehingga bisa bekerja sendiri menangkap gelombang suara sasaran. Namun, tingkat akurasi penembakan torpedo sangat tinggi karena ia ”disetir” dari pusat operasi kapal selam.

KRI Nanggala-402 memiliki berat selam 1.395 ton, dengan dimensi panjang 59,5 meter dengan lebar 6,3 meter dan tinggi 5,5 meter.

Kapal selam ini menggunakan empat mesin diesel elektrik, 1 shaft yang menghasilkan 4.600 SHP sehingga sanggup berpacu di dalam air hingga kecepatan 21,5 knot.

KRI Cakra dan KRI Nanggala, keduanya kelas 209, dibuat di HDW Kiel, Jerman, pada 1978-1979.

Pada 21 Juli 1981, kedua kapal ini diserahkan ke TNI AL dan berada di Komando Armada II di Surabaya.

Kapal tersebut bersandar di dermaga Dock Lawang yang masuk klasifikasi ”A” di mana orang luar yang masuk harus mendapatkan security clearance dari Intelijen Armada.

Baca Juga: Petugas Gabungan Bersiaga di Pelabuhan Celukan Bawang Buleleng Cari Kapal Selam KRI Nanggala-402

Sementara itu, Indroyono Soesilo dalam bukunya Kapal Selam Indonesia mencatat, kapal selam KRI Cakra-401 dan KRI Nanggala-402 telah ditropikalisasi dan lebih canggih sistem pengendaliannya.

Dengan demikian, lebih cocok berlayar di laut Nusantara.

Kapal ini juga unggul dalam hal rancang bangun tekan, penempatan peluncur torpedo dan jumlah baling-baling kapal dibandingkan KRI Tjakra dan KRI Nanggala generasi sebelumnya yang merupakan buatan Rusia dan diresmikan Presiden Soekarno pada 12 September 1959.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x