Kompas TV nasional peristiwa

Munarman: Ada Kekuatan yang Giring Opini Publik FPI Pelaku Teror, padahal FPI Sudah Almarhum

Kompas.tv - 6 April 2021, 14:05 WIB
munarman-ada-kekuatan-yang-giring-opini-publik-fpi-pelaku-teror-padahal-fpi-sudah-almarhum
Eks Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI), Munarman, usai mengisi diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (31/12/2019). (Sumber: KOMPAS.com/Dian Erika)
Penulis : Fadhilah | Editor : Eddward S Kennedy

JAKARTA, KOMPAS.TV - Eks Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman menyoroti aksi teror yang terjadi belakangan ini kerap dikaitkan dengan ormas FPI. Padahal FPI sudah dibubarkan alias almarhum.

Menurutnya, penguasa yang memiliki sumber daya untuk melakukan permainan mind control sedang sedang mengendalikan alam pikiran rakyat.

Pasalnya, lanjut dia, rentetan aksi teror yang terjadi akhir akhir ini kerap dikait-kaitkan dengan ormas FPI.

Baca Juga: Munarman Bantah Terlibat soal Temuan Benda Mencurigakan Bertuliskan "FPI Munarman" di Depok

"FPI itu, secara entitas keormasan, sudah dibubarkan. Sudah almarhum. Ada kekuatan-kekuatan tertentu yang menginginkan opini publik mengarah kepada FPI sebagai kelompok pelaku (teror)," katanya dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.tv, Selasa (6/4/2021).

"Ini logikanya sama saja dengan meminta pertanggungjawaban atas pembunuhan 6 orang di KM 50 kepada kerajaan Majapahit," sambungnya.

Dia menuturkan, operasi media cipta opini ini merupakan bagian dari rekonstruksi sosial yang dilakukan pihak-pihak tertentu, dalam hal ini penguasa.

Munarman menuding, hal itu dilakukan untuk mengaburkan atau mendistorsi perhatian khalayak dari pengungkapan kasus penembakan 6 anggota Laskar FPI Desember 2020 silam.

"Ini untuk menggiring opini publik agar melupakan desakan untuk menuntaskan pembunuhan 6 laskar FPI, defisit APBN yang mencapai 50 persen, dan operasi penyelamatan koruptor kroni penguasa, sehingga opini publik berusaha keras dialihkan dengan cara cara distruption," katanya.

"Ada interruption terhadap berbagai issue fundamental melalui disruption issue FPI, saya dan terorisme ini," sambungnya.

Munarman menambahkan, sebuah realitas sosial direkonstruksi dan didesian melalui berbagai rangkaian pascaperistiwa yang berlanjut secara terus menerus, lalu dibuatkan narasinya seolah-olah itu nyata.

"Itu yang disebut rekonstruksi sosial di alam pikiran sekaligus upaya hegemonik terhadap orang orang awam. Bagaimana pihak-pihak yang berkuasa, supaya posisi dominannya tidak diganggu, otoritasnya tidak dipertanyakan, mereka coba menjinakkan alam pikiran rakyatnya," pungkas Munarman.

Baca Juga: Habib Husein Disebut Terlibat Aksi Teror, Eks Pengacara FPI: Sudah Dipecat dari FPI Sejak 2017

Benda Mencurigakan FPI Munarman

Munarman sebelumnya juga membantah keterkaitan dirinya dengan temuan benda mencurigakan yang terbungkus plastik hitam di Limo, Kota Depok, Jawa Barat, pada Minggu (4/4/2021) malam.

Polisi hingga kini belum mengungkapkan isi benda mencurigakan yang diketahui terdapat tulisan “FPI Munarman”. Namun, bungkus itu diduga berisi kaleng dan magasin serta beberapa peluru.

"Go***k sekali kalau ada orang mau meneror lalu menuliskan namanya sendiri. Ket*l*lan macam apa lagi yang dipertontonkan kepada rakyat di negeri ini," kata Munarman, Senin (5/4/2021).

"Sudahlah, berhenti memfitnah orang," sambung Munarman yang juga kuasa hukum mantan pimpinan FPI Rizieq Shihab itu.

Baca Juga: Tanggapi Video Kesaksian 4 Terduga Teroris Simpatisan FPI, Kuasa Hukum Rizieq: Itu Framing Jahat!




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x