Yasonna menjelaskan, pendaftaran kepengurusan partai politik, perubahan anggaran dasar harus merujuk pada Undang-Undang Partai Politik.
Lalu, Undang-Undang Nomor 2 tahun 2002 dan Undang-Undang Nomor 2 tahun 2011 yang merujuk juga anggaran dasar anggaran rumah tangga partai politik tersebut.
Untuk memutus sengketa partai politik, Yasonna menekankan pihaknya akan tetap konsisten dalam menjalankan aturan tersebut.
Baca Juga: Andi Arief Balas Yasonna Laoly: Faktanya Banyak Dualisme Partai Politik Disponsori Kemenkumham
"Saya katakan kami akan konsisten, tetapi jangan dong belum ada KLB sudah ribut menuding kita, sebetulnya itu dari segi gondoknya kita," ucap Yasonna.
"Lebih gondok ke kubu AHY?" ucap Karni Ilyas.
"AHY, pastilah itu, dituding yang tidak beralasan," kata Yasonna Laoly.
Meski begitu, Yasonna Laoly mengaku tidak mau ambil pusing atas tudingan tersebut. Hanya, dia menyesalkan sempat ada tudingan yang dialamatkan kepadanya.
"Tapi udah lah kita mau tunjukan bahwa kita ini netral. Makanya dalam pengumuman kemarin saya sampaikan sangat menyesali tudingan-tudingan yang menyesatkan dari kubu AHY yang mengatakan ada intervensi pemerintah," kata Yasonna.
Menurut Yasonna, tudingan itu bukan seperti orang dewasa yang mampu mengelola partai politik. Dia pun menekankan agar masalah internal bisa diselesaikan secara internal pula.
Baca Juga: Menkumham Yasonna Ingatkan SBY dan AHY Jangan Tuding Pemerintah di Kemelut Partai Demokrat
"Kadang-kadang tudingan itu tidak seperti orang dewasa dalam menangani partai politik," ucapnya.
"Saya mengatakan kalau masalah internal politik, selesaikan secara internal, konsolidasi parpolnya, konsolidasi DPC DPD-nya, bukan lari kemana-mana, tuding sana tuding sini."
Lebih lanjut, Yasonna Laoly menduga Moeldoko juga menerima dijadikan sebagai Ketum Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang karena kesal dituduh.
"Barangkali Pak Moeldoko itu bikin blingsatan akhirnya keluar dari kandang, mungkin saja karena dituduh begitu yah," ucap Yaosnna Laoly.
Yasonna Laoly mengungkapkan, tak hanya Moeldoko yang pernah didatangi kader Partai Demokrat. Tapi juga Luhut Binsar Pandjaitan.
Baca Juga: Pengamat: Lonceng Kematian Partai Demokrat di Tangan Yasonna Laoly, Tujuan Akhir 2024
"Saya tahu, Pak Luhut juga pernah didatangi oleh pengurus Demokrat, kalau sama saya tidak pernah ada yang datang baik yang protes KLB ini maupun Pak Moeldoko sendiri," kata Yasonna.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.