Haryoko menambahkan adanya perubahan tugas perempuan ini disosialisasikan ISIS ke berbagai media sosial.
Langkah ini pun diikuti oleh anggota teroris di Indonesia.
Pelaku bom bunuh diri perempuan pertama terjadi di Surabaya.
Puji Kuswati membawa kedua putrinya yang masih bocah untuk melakukan bom bunuh diri di parkiran Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro, Surabaya pada Minggu 13 Mei 2018.
Baca Juga: Ini Identitas Terduga Teroris yang Beraksi di Mabes Polri
Setelah Puji ada Ulfah Handayani Saleh bersama pasangannya Rullie Rian Zeke melakukan bom bunuh diri di gereja Katedral di Sulu, Filipina pada 27 Januari 2019.
Jauh sebelum Puji dan pasangan Rullie Ulfa, ada pula Dian Yulia Novi.
Ia ditangkap sebelum melancarkan bom bunuh diri menyerang Istana Kepresidenan pada Desember 2016.
Teranyar ada YSF bersama suaminya L melakukan bom bunuh diri di gereja Katedral Makassar.
Keduanya merupakan pasangan suami istri kelahiran tahun 1995 ini baru menikah enam bulan.
"Jadi di Indonesia langsung ditaati perintah ISIS itu. Mulai dari serangan di Surabaya, pasangan Rullie Ulfa bom bunuh diri di Sulu, Filipina Selatan dan hari ini, selain Dian Novi," ujar Haryoko.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.