Kompas TV nasional peristiwa

Cerita Pentolan KKB Papua Cium Bendera Merah Putih: Saya NKRI, Setia kepada Pancasila dan UUD 1945

Kompas.tv - 18 Maret 2021, 14:20 WIB
cerita-pentolan-kkb-papua-cium-bendera-merah-putih-saya-nkri-setia-kepada-pancasila-dan-uud-1945
Noak Orarei, pimpinan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Wilayah Distrik Kosiwo, Kabupaten Kepulaun Yapen, Provinsi Papua, ketika mencium bendera merah putih, Rabu (17/3/2021) (Sumber: HUMAS POLRES YAPEN via Kompas.com)
Penulis : Gading Persada | Editor : Iman Firdaus

PAPUA, KOMPAS.TV- Kekuatan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua bisa jadi berkurang lantaran salah satu pentolan kelompok tersebut yakni Noak Orarei memutuskan kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Ini kisah dari mantan pimpinan KKB yang biasa beroperasi di Wilayah Distrik Kosiwo Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua itu:

Hari Rabu (17/3/2021), mungkin menjadi hari bersejarah bagi seorang Noak Orarei. Pasalnya, pada hari itu dia datang ke Mapolres Kepulauan Yapen untuk menyerahkan diri.

Dia datang tak sendirian karena turut mendampinginya ibu, istri dan beberapa anggota keluarga lainnya.

Baca Juga: Bongkar Handphone Ferry Elas, Polisi Tangkap Anggota KKB Penembak Mobil Brimob dan Bus Freeport

"Saya atas nama Noak Orarei bersama ini dengan niat tulus berjanji atas keinginan saya sendiri, untuk kembali sebagai warga negara Indonesia yang setia kepada Pancasila dan UUD 1945," kata Noak di hadapan Kapolres Kepulauan Yapen AKBP Ferdyan Indra Fahmi.

Noak berjanji kembali sebagai warga negara Indonesia (WNI) yang setia kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

“Saya NKRI, Saya Indonesia,” kata Noak usai mencium bendera merah putih di markas polisi tersebut.

Noak pun mengajak rekan-rekannya yang masih bergabung dengan KKB untuk mengikuti jejaknya. "Kepada teman-teman di seluruh Papua khususnya di Kabupaten Kepulauan Yapen yang masih mendukung memperjuangkan kemerdekaan Papua agar segera mengikuti jejak saya, bergabung dengan NKRI," ujar Noak seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (18/3/2021).

Baca Juga: Tegas! Wamendes PDTT Sebut KKB Tidak Berhak Terima Dana Desa

Tak ingin apa yang dilakukannya untuk kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi dianggap sekedar main-main, Noak pun membuktikan pada kesempatan itu dengan juga menyerakan sejumlah senjata api dan beberapa amunisi miliknya.

Terdiri dari dua pucuk senjata api rakitan beserta 15 butir amunisi yang terdiri dari tujuh butir peluru tajam SS1 kaliber 5.56 milimeter, tujuh butir peluru revolver kaliber 86 pin, serta satu butir peluru SS1-V5 kaliber 5.56 milimeter.

Selain itu, terdapat satu bendera bintang kejora dan seragam loreng. Seluruh barang itu diserahkan kepada Kapolres Kepulauan Yapen AKBP Ferdyan Indra Fahmi.

Baca Juga: Anggota KKB Ditangkap Petugas Gabungan Saat Akan Suplai Makanan untuk Pimpinan KKB

Sang Kapolres pun mengapresiasi sikap Noak Orarei yang telah bersedia menyerahkan diri. Menurutnya, proses Noak menyerahkan diri tak lepas dari upaya Polres Kepulauan Yapen.

Polisi, kata dia, melakukan pendekatan kemanusiaan dan kesejahteraan kepada Noak dan keluarganya.

"Saya juga meyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat hingga Noak Orarei dapat kembali setia kepada Pancasila dan UUD 1945," sambung Ferdyan.

Tak mudah untuk membujuk Noak Orarei kembali ke NKRI. Hal ini dirasakan betul Ferdyan sebab dia melihat bahwa Noak sempat ragu-ragu untuk menyerahkan diri.

Baca Juga: Kasus Susi Air Disandera KKB, Komisi I DPR Dorong TNI-Polri Perketat Ruang Publik di Papua

Ferdyan menceritakan, Noak bersedia menyerahkan diri setelah bertemu dirinya. Awalnya, Noak juga ragu menyerahkan diri karena khawatir mendapat perlakuan tak diinginkan dari aparat keamanan.

Namun, Ferdyan menjamin Noak akan mendapat perlakuan baik, tanpa kekerasan. Polisi akan mengambil diskresi untuk tak mengambil tindakan hukum kepada Noak yang telah memutuskan menyerahkan diri.

Noak akan diberi kesempatan memulai kehidupan baru di tengah masyarakat sebagai warga negara Indonesia yang baik. Ferdyan juga menyampaikan agar pemerintah daerah turut serta mendukung dan memperhatikan Noak Orarei yang merupakan warga Kepulauan Yapen.

"Pemda harus memperhatikan saudara Noak Orarei karena dia salah satu dari masyarakat di Kabupaten Kepulauan Yapen," tandas Ferdyan.

Baca Juga: KKB Sebar Hoax Remaja Anggota KKB Tewas Ditembak Aparat di Mimika, Ini Fakta Sebenarnya




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x