Kompas TV nasional berita utama

Long Covid, Ini yang Dialami WNI Pertama di Indonesia yang Diumumkan Terkena Covid-19 Pasca Sembuh

Kompas.tv - 2 Maret 2021, 08:37 WIB
long-covid-ini-yang-dialami-wni-pertama-di-indonesia-yang-diumumkan-terkena-covid-19-pasca-sembuh
Sita Tyasutami (kanan) yang merupakan pasien 01 Covid-19 Indonesia, sedangkan Maria Darmaningsih (tengah) adalah pasien 02. (Sumber: Instagram @sitatyasutami)
Penulis : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV- Bersama putrinya, Maria Darmaningsih (64) tercatat menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pertama yang terjangkit Covid-19.

Tepat setahun lalu saat pertama kali diumumkan pemerintah Indonesia, Maria dan kedua putrinya sudah sembuh dari penyakit tersebut.

Namun tak bisa dipungkiri, pasca sembuh tersebut, Maria mengaku kerap mengalami nafas yang terengah-engah.

Baca Juga: Kilas Balik Covid-19 di Indonesia, Maria Darmaningsih: Tak Pernah Menyangka Pandemi akan Mengganas

Dia mengakuinya sebagai efek kesehatan jangka panjang akibat Covid-19 (long Covid) yang dideritanya tepat setahun lalu itu.

“Dulu aku enggak gini. Kalau jalan pagi sekarang, tuh, kadang-kadang merasa, lho, kok capek,” kata Maria, Senin (1/3/2021).

Maria mengaku saat ini memang sudah pulih dari Covid-19.

Namun karena long Covid itu, dia merasa ada beberapa memori dalam ingatannya yang hilang sehingga membuat dirimya lama untuk berpikir mengingatnya kembali.

Baca Juga: Setahun Covid-19, Guyonan Menteri yang Kemudian Terpapar

“Misalnya, nama jalan. Saya sering dengar, kok, tapi lupa di mana? Aku harus diam dulu, aku tanya anakku, baru teringat. Sekitar lima bulan yang lalu, misalnya, dengar ada Jalan Ampera, aku diam dulu. Ampera kayaknya aku tahu. Padahal dulu setiap hari aku lewatn, kok sekarang tiba-tiba tanya di mana. Ha-ha-ha. Itu ternyata, long Covid kayak begitu,” papar Maria seperti disarikan Kompas.tv dalam perbincanganya bersama Kompas.com.

Tak hanya itu, dia memberitahu kalau ada salah satu temannya yang terkena Covid-19 namun sudah pulih saat ini juga merasakan efek yang serupa. Bahkan temannya itu merasakan hilang indera penciumannya.

Baca Juga: WHO: Covid-19 Segera Berakhir Merupakan Anggapan Prematur dan Tidak Realistis

“Ada temanku yang memori penciumannya hilang, kayak dia melihat durian tapi dia lupa rasanya,” imbuhnya.

Sejatinya, ungkap Maria, sejumlah keluhan sudah dirasakannya saat menjalani isolasi setelah dinyatakan terpapar Covid-19. Masih terekam jelas di memorinya, Maria mengaku saat itu nyaris pingsan di kamar mandi.

Posisinya saat itu pun sendirian lantaran isolasi mandiri mengharuskan seseorang sendirian di dalam kamar perawatan.

Baca Juga: Lambatnya Vaksinasi Covid-19 Dunia Terganjal Polemik Hak Kekayaan Intelektual (HAKI)

“Saat diisolasi, saya sempat pingsan, saya pikir karena saya darah rendah, ternyata ada oksigen yang turun, jadi saya sempat pingsan di kamar mandi, sendiri pula waktu itu. Untung saya tenang banget, jadi saya sabar, terus diam lama di kamar mandi, lalu baru pelan-pelan. Kalau saya panik, bisa berhenti kali napasnya,” ungkap Maria.

Atas dasar itu, Maria pun mengajak agar setiap orang menghargai napas.

Pasalnya, setiap orang harus menyadari bahwa napas adalah kemewahan yang bisa diakses gratis dan kemewahan luar biasa itu akan tercerabut saat orang dinyatakan terinfeksi Covid-19.  

“Ketika kita masih bernapas, kita masih diberi kesempatan untuk hidup. Saat hidup, peliharalah. Tarik napas dan buang napas itu kan memberikan kesehatan buat tubuh kita. Kalau kita masih diberikan napas, ya itulah yang paling sederhana yang bisa dilakukan,” jelasnya.

Baca Juga: 2 Maret Setahun Lalu, Jokowi Umumkan Pasien Pertama Covid-19

“Banyak kan, yang tiba-tiba sesak, lalu panik, terus enggak ada lagi kehidupannya. Berarti yang bisa kita hargai, ya, napas kita ini,” tambah dia.

Seperti kebanyakan masyarakat lainnya, Maria Darmaningsih juga tak pernah menyangka pandemi Covid-19 akan mengganas hingga saat ini.

Usai dinyatakan terkena Covid-19 dan menjalani perawatan, Maria mengaku di bulan Mei 2020 mendapatkan sebuah pesan WhatsApp bahwa ada perkiraan Agustus kemungkinan vaksin baru ditemukan.

Baca Juga: Peringati Setahun Wabah Covid-19, PKS Ajak Donor Plasma Konvalesen

“Aku bilang, masak sih sampai Agustus? Ah, enggak mungkin sampai Agustus, jangan gitu dong. Tahu-tahu, Agustus lewat begitu saja. September juga kok terus aja. Enggak terbayang aku bahwa akan begini lama, sungguh. Ya, luar biasa juga, sih,” jelasnya.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x