JAKARTA, KOMPAS.TV- Sudah lebih dari tiga kali suara dentuman misterius terjadi di sejumlah daerah dan membuat heboh masyarakat.
Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) pun memiliki analisa tersendiri tentang fenomena munculnya suara dentuman tersebut.
Rhorom Priyantikanto, seorang peneliti Astronomi dari Lapan menjelaskan jika suara dentuman itu berasal dari adanya benda langit yang jatuh atau melintas di dekat Bumi.
Baca Juga: Terjadi 4 Kali di Januari 2021, BMKG Sebut 6 Kemungkinan Penyebab Munculnya Dentuman
Banyaknya laporan saat ini tidak ada kaitannya dengan kondisi atmosfer Bumi.
“Tidak ada kaitannya dengan kondisi atmosfer Bumi. Ini lebih berkaitan dengan fluks meteor yang menghampiri Bumi atau faktor sosial, manusia makin mawas atau lebih mudah melaporkan (segala sesuatu). Bisa jadi dulu merasa ngeri bila mendengar ada suara dentuman,” kata Rhorom saat dihubungi, Jumat (29/1/2021).
Dilansir dari Kompas.com, Minggu (31/1/2021), meski tidak semua suara dentuman misterius itu terbukti sebagai benda langit yang jatuh, namun kata dia, hal tersebut merupakan suatu hal yang wajar.
“Setiap hari diperkirakan ada 10-50 meteor terang (fireball) yang masuk ke atmosfer Bumi. Meski menghasilkan jejak cahaya yang cukup terang, meteor dengan ukuran beberapa sentimeter akan habis terbakar di atmosfer,” jelas Rhorom.
Baca Juga: Suara Dentuman Misterius di Sukabumi, BMKG: Ada Dugaan Terjadi Proses Pergerakan Tanah
Menurutnya, atmosfer yang jatuh di wilayah lautan atau pada siang hari juga sulit terdeteksi oleh manusia.
Benda langit berupa meteor yang jatuh, khususnya yang memiliki ukuran lebih dari 1 meter (acoustic bolide) bisa masuk ke atmosfer bagian bawah dan menghasilkan dentuman atau yang disebut dengan sonic boom.
Meteor dengan ukuran ini diperkirakan jatuh ke Bumi sekitar 10 kali dalam satu tahun, tetapi akan terfragmentasi atau mengalami pecah.
“Semakin besar ukuran meteor, semakin sedikit jumlahnya dan semakin jarang pula menimpa Bumi,” ujar Rhorom.
Baca Juga: Sudah 4 Dentuman Misterius Terjadi Sepanjang Januari 2021, Terbaru di Lampung
Dia mencontohkan, meteor yang jatuh dan menimbulkan suara dentuman di Bone pada 2009 diperkirakan berukuran sekitar 20 meter.
Meteor seperti itu jatuh ke Bumi dalam kurun waktu 100 tahun sekali.
Peristiwa seperti ini bisa terjadi di belahan Bumi bagian mana pun, tidak selalu di Indonesia.
“Dan sebesar apa pun ukuran asli meteor tersebut, saat mendekati Bumi ukurannya sudah jauh terreduksi dan menyisakan sekian persen ukuran serta massa aslinya saja,” jelasnya.
Baca Juga: LAPAN: Angin di Waduk Gajah Mungkur Bukan Puting Beliung Tapi Tornado
Sebagaimana diketahui dipengujung Januari 2021, suara dentuman misterius kembali terdengar masyarakat.
Kali ini terjadi di Kampung Ciherang, Desa Cijangka, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Sabtu malam (30/1/2021).
Sepekan sebelumnya di Buleleng Bali juga muncul suara dentuman misterius serupa.
Baca Juga: LAPAN: Suara Dentuman di Bali Diduga Asteroid Jatuh
Setelah itu ada juga suara dentuman yang terjadi di Lampung yang ternyata berasal dari meteor yang jatuh ke Bumi.
Belum lagi dengan suara dentuman serupa di Surabaya lalu di Majene.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.