JAKARTA, KOMPAS.TV - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri terus mengidentifikasi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Data terbaru hingga Senin (18/1/2021) pagi, tim DVI telah menerima 308 kantong jenazah dan 168 kantong properti.
"Update yang teridentifikasi, kami telah melakukan identifikasi sebanyak 29 korban, 15 di antaranya sudah diserahkan ke keluarga," ujar Komandan tim DVI Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Kombes Hery Wijatmoko saat konferensi pers di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (18/1/2021).
Baca Juga: Korban Sriwijaya Air yang Teridentifikasi Jadi 29 Orang, Berkat Pencocokan DNA
Dengan demikian, masih ada 33 korban lagi yang belum teridentifikasi. Kemudian tim DVI juga telah menerima 438 sampel DNA.
"Sampai hari ini, kami telah menerima sebanyak 438 sampel DNA, baik itu antemortem ataupun postmortem," jelas Hery.
Sebelumnya, tim DVI berkomitmen melakukan identifikasi hingga bagian tubuh korban tak tersisa lagi.
Hal ini diungkapkan Kepala Tim Rekonsiliasi DVI Polri Kombes Agung Widjajanto saat konferensi pers di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Kamis (14/1/2021).
"Kami tetap melakukan pemeriksaan sampai tidak ada (bagian tubuh) yang diperiksa lagi," ujar Agung.
Baca Juga: Terungkap Identitas Seorang Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Lewat Sikat Gigi
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang pada 9 Januari lalu sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.
Pesawat mengangkut 62 orang yang terdiri dari enam kru, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.
Pesawat Sriwijaya Air sempat keluar jalur penerbangan, yakni menuju arah barat laut pada pukul 14.40 WIB.
Pihak Air Traffic Controller (ATC) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat.
Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak hingga akhirnya jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Baca Juga: Kisah Penyelam Mencari Black Box Sriwijaya Air
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.