Setelah dikeluarkannya instruksi pencarian lanjutan, tim penyelam kemudian bergegas kembali melakukan operasi pencarian di sekitar titik temuan awal.
Tak kurang dari tiga jam berikutnya, usaha petugas pun membuahkan hasil, dan FDR yang dicari akhirnya ditemukan.
"Pukul 16.40, KSAL melaporkan kembali bahwa FDR sudah ditemukan," tutur Panglima TNI.
Namun demikian, tim SAR gabungan tidak berhenti sampai di sini.
Mereka bersama-sama masih mempunyai tugas berikutnya, yakni melakukan pencarian terhadap perangkat cockpit voice recorder (CVR).
Sebab, sebagaimana diketahui, kotak hitam terdiri dari dua perangkat, yakni CVR atau yang dikenal perangkat percakapan dalam kokpit pesawat dan FDR yang berisikan rekaman data penerbangan.
Baca Juga: FDR Kotak Hitam Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan, Begini Kronologinya
"Kami meyakini semua bahwa karena cockpit voice recorder akan ditemukan (di lokasi) sekitar itu, maka dengan keyakinan tinggi, cockpit voice recorder juga akan segera ditemukan," kata Hadi Tjahjanto.
Sejak evakuasi hari pertama, petugas mulai mendapatkan serpihan pesawat dan bagian tubuh korban.
Terdapat puluhan armada yang dikerahkan dengan rincian 54 kapal, 13 pesawat maupun helikopter, 20 jetski, 20 ambulance, dan 3.600 personel gabungan.
Adapun pesawat dengan kode PK-CLC ini ditenagai dua mesin CFM56-3C1 besutan CFMI, sebuah perusahaan milik bersama Safran Aircraft Engine dari Perancis dan GE Aviation dari Amerika Serikat.
Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat dengan rute penerbangan Jakarta-Pontianak tersebut jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, pada Sabtu (9/1/2021), sekitar pukul 14.40 WIB.
Saat itu, pesawat tengah mengangkut 62 orang yang terdiri dari enam kru aktif, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.