Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 11,1 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 8,6 persen.
Adapun WHO menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen.
Sebelumnya, Jumat kemarin juga tercatat penambahan kasus sebesar 2.096.
Angka tersebut merupakan catatan penambahan kasus harian tertinggi sejak laporan kasus Covid-19 pertama pada Maret 2020 lalu.
Sebelumnya diberitakan, perlu diwaspadai prediksi akan kembali terjadi lonjakan kasus positif Covid-19 di Indonesia memasuki awal tahun 2021 mendatang.
Prediksi itu sebagaimana disampaikan pakar atau ahli epidemiologi Indonesia dari Universitas Griffith di Australia Dicky Budiman.
Baca Juga: 3 Persen Calon Penumpang Garuda Indonesia Minta Refund Tiket Saat Diberlakukan Rapid Test Antigen
Ia mengatakan hal itu terlihat dari berbagai indikator terkait Covid-19 di Indonesia yang kian mengalami kenaikan.
"Jadi artinya ini ada sinyal serius seperti indikator angka kematian, angka hunian rumah sakit, kasus harian, tes positivity rate ini semua meningkat," kata Dicky kepada Kompas.com, Sabtu (26/12/2020).
"Memasuki di tahun 2021 awal ini, akan memasuki masa yang sangat harus kita waspadai. Dan ada potensi ledakan kasus," ujar dia.
Dicky tidak menyebut spesifik penyebab potensi ledakan kasus tersebut.
Ia hanya mengatakan kondisi Indonesia saat ini sudah dalam kondisi kritis.
Oleh karena itu, Dicky menyarankan pemerintah untuk memasifkan program tracing, testing, and treatment (3T) dan masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan.
Protokol kesehatan yang dimaksud adalah memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (3M).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.