JAKARTA, KOMPAS.TV – Sebanyak 270 daerah di sembilan provinsi, 224 kabupaten dan 37 kota akan melangsungkan pemungutan suara dalam Pilkada 2020.
Pilkada kali ini berbeda dari sebelumnya, masyarakat wajib menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penyebara virus corona.
KPU juga membuat ketentuan baru pada saat hari pencoblosan. Seperti pemilih harus mengenakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan sebelum dan sesudah pencoblosan.
Baca Juga: 10 Kapal Perang TNI Disiagakan Jelang Pilkada
Pengukuran suhu tubuh, dilarang berkerumun dan kontak fisik dan nantinya usai memberikan hak pilih, masyarakat tidak mencelupkan jari. Petugas akan mentetesi tinta sebagai tanda sudah memberikan hak pilih.
Selain itu ada hal lain yang harus diperhatikan saat pencoblosan di TPS, berikut rangkumannya
1. Gunakan Masker
Hal ini penting sebab nantinya panitia tidak akan melayani pemilih yang tidak menggunakan masker. Bahkan penyelenggara Pilkada 2020 berhak menolak partisipasi pemilih jika tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan di TPS.
Baca Juga: Perjuangan Distribusi Logistik Pilkada, Petugas Jalan Kaki lewat Medan Sulit dan Curam
Hal ini menjadi salah satu imbauan Satgas Pusat ke Satgas daerah jika pemilih tidak disiplin menaati protokol kesehatan.
2. Bawa Alat Tulis
Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengimbau masyarakat khususnya pemilih yang terdaftar dalam DPT untuk membawa alat tulis sendiri pada saat pencoblosan.
Alat tulis itu bukan digunakan untuk mencoblos pasangan di surat suara, melainkan untuk mengisi absensi.
Baca Juga: Ini Konsekuensi Jika Tidak Ikuti Protokol Kesehatan saat Pemungutan Suara Pilkada Besok
Komisioner KPU Pramono Ubaid menjelaskan tujuan membawa alat tulis seperti pulpen untuk mencegah penyebaran virus corona melalui alat tulis yang sudah dipakai oleh para pemilih.
Hal tersebut, sambung Ubai sebagai bagian dari protokol kesehatan saat pencoblosan.
"Meskipun di TPS ada 5 pulpen yang tersedia tapi itu kan sebenarnya kebutuhan untuk petugas kita. Jadi sebaiknya pulpen yang digunakan petugas itu tidak dipinjamkan untuk mengisi absensi sehingga tidak terjadi satu alat yang dipegang banyak tangan," ujar Ubaid.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.