Kompas TV nasional peristiwa

Cak Nun Dorong Dialog Empat Mata Antara Jokowi dan Rizieq Shihab

Kompas.tv - 8 Desember 2020, 13:20 WIB
cak-nun-dorong-dialog-empat-mata-antara-jokowi-dan-rizieq-shihab
Presiden Jokowi saat berpidato di Gedung Negara Grahadi, Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (25/62020) (Sumber: Youtube)
Penulis : Tito Dirhantoro

JAKARTA, KOMPAS TV - Budayawan Emha Ainun Nadjib atau biasa disapa Cak Nun mendorong adanya dialog empat mata antara Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.

Cak Nun menyampaikan demikian merespons peristiwa yang baru-baru ini terjadi yakni bentrok antara polisi dan FPI yang menewaskan enam orang laskar pengawal Rizieq Shihab.

Baca Juga: Kapolri Idham Azis Perintahkan Anak Buahnya Siaga: Pakai Helm dan Rompi Anti Peluru

“Sambil menunggu presiden mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya enam rakyatnya, sekarang saatnya terjadi dialog empat mata antara Jokowi dengan Habib Riziq. Di-'wali'-i misalnya oleh Pak Jusuf Kalla dan Gus Mus (KH Mustofa Bisri)," kata Cak Nun dikutip dari laman caknun.com pada Selasa (8/12/2020).

Cak Nun menjelaskan, ada enam orang mati ditembak. Namun antara kedua belah pihak baik FPI dan polisi saling menuding. 

Cak Nun berpandangan keruhnya permusuhan yang tak selesai ini adalah akibat tak diselesaikan sebabnya secara mendasar.

"Semua pertengkaran nasional yang tak ada ujungnya ini karena semua pihak tidak mempelajari, mendewasai dan membijaksanai manajemen jarak antara musyawarah menuju mufakat dalam sila-4 Pancasila," ujar Cak Nun.

Karena itu, Cak Nun mengusulkan adanya dialog empat mata. Setelah dilakukan dialog antara Jokowi dengan Rizieq Shihab, selanjutnya bisa disusul dengan dialog-dialog berikutnya antar berbagai kelompok dan pemangku kepentingan bangsa ini.

Baca Juga: Amnesty International Minta Komnas HAM dan DPR Turun Tangan Usut Kematian 6 Laskar FPI

Menurut dia, ada tiga prinsip yang harus dicapai dalam menangani kasus penembakan yang berujung pada tewasnya 6 orang ini.

Pertama, menang bersama, bukan menangan sendiri. Kedua, semua Insya Allah menjadi lerem dan tenang oleh pertemuan itu. Terakhir, tidak boleh ada yang dipermalukan. 

“Menang tanpo ngasorake. Yang menang NKRI, Persatuan Kesatuan, Bangsa dan Rakyat Indonesia. Win-win Game," ujar Cak Nun.

"Kita punya Pancasila, kita pelaku Demokrasi, kita punya warisan wisdom luar biasa dari sejarah masa silam. Kita pastikan apapun yang terlanjur terjadi, pada akhirnya yang menang adalah bangsa dan rakyat Indonesia.”

Lebih lanjut, Cak Nun mengatakan, saat ini merupakan momentum untuk menguji apakah bangsa Indonesia punya tokoh dengan jiwa kepemimpinan atau tidak.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Minta Jokowi Tegas Terkait Tewasnya 6 Laskar FPI

"Ini momentum untuk menguji apakah bangsa kita punya tokoh dengan jiwa kepemimpinan, berkecerdasan dan berkebijaksanaan pemimpin," kata Cak Nun.

Versi Polisi 

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan penembakan di Tol Japek terjadi ketika polisi sedang mengecek informasi soal adanya pengerahan massa terkait pemanggilan Rizieq Shihab di Polda Metro Jaya.

Kemudian, kata Fadil, ada kelompok yang diduga berasal dari Habib Rizieq melakukan penyerangan, sehingga petugas kepolisian terpaksa melepaskan tembakan.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x